Peristiwa Internasional

Sekitar 2000 Anggota Geng Kriminal El Salvador Dipindahkan ke Penjara Terbesar di Dunia

Minggu, 26 Februari 2023 - 08:04 | 125.63k
Ribuan tahanan yang diduga sebagai anggota geng kriminal di El Salvador dengan rambut dicukur saat digiring ke penjara baru yang dijaga sangat ketat. (FOTO: Screenshot The Sun/Reuters)
Ribuan tahanan yang diduga sebagai anggota geng kriminal di El Salvador dengan rambut dicukur saat digiring ke penjara baru yang dijaga sangat ketat. (FOTO: Screenshot The Sun/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 2000 tahanan anggota geng kriminal di El Salvador dipindahkan ke penjara baru terbesar di dunia yang baru saja selesai dibangun.

Penjara di El Salvador ini berkapasitas 40.000 orang dan diproyeksikan sebagai Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT).

Presiden El Salvador, Nayib Bukele mentweet bahwa 'saat fajar, dalam satu operasi, kami memindahkan 2.000 anggota pertama ke Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT)' - yang dia klaim sebagai mega-penjara terbesar di Amerika.

Penjara-CECOT.jpgPenjara CECOT, penjara terbesar di dunia yang dikawal lebih banyak tentara daripada polisi. (FOTO: Screenshot The Sun/Reuters)

Kompleks yang terletak sekitar 74 kilometer (46 mil) tenggara ibu kota El Salvador, San Salvador ini terdiri dari delapan bangunan, masing-masing terdiri 32 sel dan masing-masing sel menampung lebih dari 100 orang. Namun, satu sel hanya memiliki dua wastafel dan satu toilet.

Penjara yang dibangun di atas lahan seluas 166 hektare di El Salvador ini juga hanya memiliki 80 tempat tidur untuk setiap 100 narapidana.

Sipir penjara, mengenakan topeng ski untuk melindungi identitasnya mengatakan kepada wartawan ketika proyek itu diumumkan bahwa sel tidak akan termasuk kasur.

Karena luasnya kompleks penjara baru di El Salvador tersebut, menjadikannya yang terbesar di dunia berdasarkan Guinness World Record, menggantikan posisi Kompleks Penjara Silivri di Istanbul.

Petugas mengatakan, penjara tersebut akan dijaga penuh waktu oleh 600 tentara dan 250 polisi. 

Pembangunan penjara tersebut terbilang cukup singkat, yakni hanya tujuh bulan hingga akhirnya siap digunakan. 

Pemindahan 2000 orang tahanan itu dilaksanakan pemerintah El Savador untuk melakukan operasi anti-geng dan menangkap 63.000 orang dalam keadaan darurat.

"Saat fajar, dalam satu operasi, kami memindahkan 2.000 anggota pertama ke Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT)," kata Nayib Bukele. 

"Ini akan menjadi rumah baru mereka, tempat mereka akan tinggal selama beberapa dekade, semuanya bercampur, tidak membahayakan penduduk lebih lanjut," ujarnya.

Nayib Bukele juga menegaskan bahwa mereka yang berada di dalam tidak akan memiliki akses ke hal-hal yang paling diinginkan oleh para tahanan.

"Pelacur, PlayStations, ponsel, dan komputer sangat terlarang bagi mereka yang berada di balik jeruji besi," katanya.

Bukele juga menjamin tidak ada narapidana yang bisa melarikan diri dari kompleks penjara yang memiliki luas 166 hektare itu karena petugas telah dilatih dengan sangat keras untuk berjaga-jaga.

Sementara itu, peralatan elektronik akan difungsikan untuk mencegah hampir semua komunikasi dari area sel.

"Semua teroris yang menyebabkan kesedihan dan penderitaan bagi rakyat Salvador, akan menjalani hukuman mereka di bawah rezim yang paling berat," tambahnya.

Wakil Menteri Kehakiman l, Osiris Luna menambahkan, bahwa para narapidana akan dipekerjakan demi menebus kesalahan mereka terhadap masyarakat.

El Salvador memiliki tingkat penahanan tertinggi di dunia dengan 2 persen dari populasi mereka saat ini berada di penjara.

Pemerintah El Salvador telah dituduh melakukan pelanggaran yang meluas karena memberikan kebebasan bagi sipil untuk memerangi aktivitas geng.

Bukele dan sekutunya meloloskan "keadaan pengecualian" yang kontroversial tahun lalu, serta menangguhkan hak-hak utama seperti hak pengacara dan hak komunikasi pribadi.

Deklarasi tersebut juga memungkinkan polisi untuk melakukan penangkapan tanpa surat perintah dan tanpa penjelasan.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengkritik tindakan tersebut, menuduh pemerintah memberdayakan dirinya sendiri untuk bertindak dengan impunitas dengan sedikit bantuan bagi mereka yang dipenjara secara tidak sah.

Lusinan orang yang dipenjara telah meninggal selama keadaan pengecualian, yang telah diperpanjang beberapa kali.

Namun, tindakan keras itu mendapat dukungan luas dari warga El Salvador. Banyak yang memuji tindakan tersebut dengan mengekang geng kriminal yang telah melakukan aksi kekerasan dan eksploitasi di seluruh lingkungan selama beberapa dekade ini.

Sebuah penjara terbesar di dunia CECOT di El Salvador itu akhirnya mulai membuka pintunya dengan memasukkan 2.000 narapidana pertama yang diduga anggota geng kriminal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES