Peristiwa Internasional

Giliran Presiden Filipina Perintahkan Militernya Fokus di Laut China Selatan

Selasa, 28 Februari 2023 - 18:43 | 66.60k
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, kiri, saat memeriksa pasukannya di pangkalan udara di Kota Lapu-Lapu, provinsi Cebu, Filipina tengah. (FOTO: Al Jazeera/AP)
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, kiri, saat memeriksa pasukannya di pangkalan udara di Kota Lapu-Lapu, provinsi Cebu, Filipina tengah. (FOTO: Al Jazeera/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Filipina sedang "panas". Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memerintahkan militernya fokus di Laut China Selatan setelah perselisihannya dengan China berlipat ganda.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr memerintahkan hal itu saat menyampaikan pidato dihadapan Angkatan Bersenjata.

Ferdinand Marcos Jr juga telah memanggil duta besar China di Manila untuk memprotes penggunaan laser kelas militer beberapa waktu lalu oleh penjaga pantai China yang membutakan awak kapal patroli Filipina di Laut China Selatan.

"Saya mengatakan bahwa misi anda di AFP telah berubah," kata Marcos kepada Armed Forces of the Philippines (Angkatan Bersenjata Filipina), Senin (27/2/2023) malam seperti dilansir Al Jazeera.

"Selama bertahun-tahun, kami bisa mempertahankan perdamaian itu dan mempertahankan pemahaman itu dengan semua negara tetangga. Tapi sekarang semuanya sudah mulai berubah dan kita harus menyesuaikannya," katanya

Presiden Ferdinand Marcos Jr juga mengatakan, batas-batas negaranya sedang dipertanyakan.

"Dan ada banyak hal yang terjadi sehingga angkatan udara memiliki misi yang sangat besar untuk sepenuhnya mengamankan Filipina," kata Ferdinand Marcos Jr.

Dia juga sempat mengutip adanya "intensifikasi persaingan antara negara adidaya".

Meskipun tidak menyinggung secara spesifik atau menyebut nama China dalam pidatonya di provinsi Cebu tengah itu, namun Ferdinand Marcos Jr menggarisbawahi bahwa kebijakan luar negeri Filipina tetap berkomitmen pada perdamaian.

"Meski merupakan negara yang relatif kecil, kita tetap harus memperjuangkan hak setiap orang Filipina karena Filipina adalah negara yang berdaulat," tegasnya.

China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei telah terperosok dalam kebuntuan teritorial yang semakin tegang di Laut China Selatan.

Laut China Selatan adalah tempat dimana kapal Angkatan Laut dan jet tempur AS melakukan patroli untuk menunjukkan kebebasan dalam bergerak, serta menantang klaim ekspansif China dan meyakinkan sekutu seperti Filipina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES