Peristiwa Internasional

Penembakan Massal Terjadi di Jerman, Tujuh Orang Tewas

Jumat, 10 Maret 2023 - 15:01 | 80.39k
Pasukan khusus dikerahkan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa. (FOTO: Gambar: DW)
Pasukan khusus dikerahkan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa. (FOTO: Gambar: DW)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya tujuh orang tewas setelah terjadi penembakan di aula Saksi Yehuwa di Hamburg, kota terbesar kedua di Jerman, Kamis (9/3/2023) malam sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Sampai saat ini masih belum jelas motif penembakan itu. Pihak berwenang Jerman juga masih terus mengumpulkan keterangan. Begitu juga tentang pelakunya, tetapi polisi menduga pelaku adalah diantara yang tewas itu.

Sejak tadi malam, polisi Jerman terus melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Polisi mengatakan beberapa korban itu mengalami luka tembak, dan sejumlah lainnya luka-luka.

Penembakan terjadi di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa di distrik Gross Borstel sekitar pukul 21.00 waktu setempat (08.00 UTC/GMT).

"Semua yang tewas memiliki luka tembak," tambah seorang juru bicara polisi, tanpa mengonfirmasi jumlah pasti korban.

Polisi menerima informasi tentang kejadian itu sekitar pukul 21:15 dan dengan cepat bergerak ke tempat kejadian. "Karena kebetulan tempatnya sangat, sangat dekat," kata seorang juru bicara itu 

Polisi menegaskan latar belakang dan motif potensial di balik penembakan yang terjadi selama acara Saksi-Saksi Yehuwa tidak jelas.

Juru bicara polisi, Holger Vehren mengatakan, setelah petugas tiba dan menemukan orang-orang dengan luka tembak di lantai dasar, mereka mendengar di lantai atas gedung itu terdengar tembakan, dan saat polisi mendatangi lantai atas itu, menemukan orang yang terluka parah.

"Orang itu mungkin adalah penembaknya," kata Vehren, menambahkan bahwa tidak ada indikasi penembak melarikan diri. 

Dia mengatakan, kemungkinan besar pelaku berada di dalam gedung atau di antara korban tewas. "Saat tiba di lokasi, polisi tidak perlu menggunakan senjata api mereka," tambah Vehren.

"Melihat keadaan di lokasi kejadian saat ini, kami menganggap hanya ada satu pelaku," kata polisi Hamburg  di Twitter.

Beberapa saksi mengatakan, mereka mendengar ada 12 kali tembakan.

Seorang siswa yang tinggal di dekatnya mengatakan kepada kantor berita DPA Jerman, bahwa ada empat jeda penembakan.

"Selalu ada beberapa bidikan dalam periode ini, kira-kira dengan interval 20 detik hingga satu menit," kata siswa tersebut.

Senator Dalam Negeri negara bagian itu, Andy Grote mengatakan, pasukan khusus dikerahkan untuk mengamankan daerah itu.

Warga yang tinggal di sekitar awalnya diperingatkan untuk tidak meninggalkan rumah mereka di tengah operasi yang sedang berlangsung, tetapi mereka kemudian diberitahu bahwa tidak ada lagi ancaman di daerah tersebut.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut penembakan itu sebagai "tindakan kekerasan yang brutal" dan mengatakan bahwa pikirannya tertuju pada para korban dan keluarga mereka.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan dia "terkejut" dengan penembakan itu.

Walikota Hamburg, Peter Tschentscher menyebut insiden itu "mengejutkan".

"Saya menyampaikan simpati terdalam saya kepada keluarga para korban," tulisnya di Twitter.

"Pasukan bekerja dengan cepat untuk mengejar pelaku dan mengklarifikasi latar belakangnya," katanya lagi.

Saksi-Saksi Yehuwa adalah denominasi Kristen internasional yang didirikan di Amerika Serikat pada abad ke-19.

Di Jerman, ia memiliki sejarah lebih dari 100 tahun dan saat ini memiliki lebih dari 170.000 anggota, menurut situs webnya. Keanggotaannya di seluruh dunia mencapai sekitar 8,7 juta.

Anggota denominasi ini dikenal karena kegiatan penginjilan mereka, seperti khotbah dari pintu ke pintu dan distribusi materi keagamaan di tempat umum.

Selama rezim Nazi, Saksi-Saksi Yehuwa dianiaya karena kenetralan politik mereka.

Pada 27 Januari 2017, mereka diberikan status hukum di Jerman sebagai agama besar, yang menempatkan mereka dalam kategori yang sama dengan agama mapan lainnya.

Peristiwa penembakan di aula Saksi Yehuwa  di Hamburg, kota terbesar kedua di Jerman, Kamis malam sampai kini masih menyisakan tanda tanya besar.

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES