Peristiwa Internasional

WHO Cermati Varian Covid Arcturus, Memiliki Gejala Baru kepada Anak-anak 

Kamis, 13 April 2023 - 14:59 | 67.65k
Sebanyak 76 sampel varian XBB.1.16 Covid-19 telah ditemukan yang diduga berada di balik peningkatan kasus baru-baru ini di negara tersebut, menurut data INSACOG. (FOTO: Times of India)
Sebanyak 76 sampel varian XBB.1.16 Covid-19 telah ditemukan yang diduga berada di balik peningkatan kasus baru-baru ini di negara tersebut, menurut data INSACOG. (FOTO: Times of India)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia, WHO sedang ketat mencermati varian Covid baru XBB.1.16 atau Arcturus yang tampaknya memiliki gejala baru pada anak-anak.

Bahkan gejalanya itu jarang disebabkan seperti oleh sub varian Omicron lainnya. Arcturus telah memicu lonjakan baru di banyak negara antara lain AS, Singapura, dan Australia.

Advertisement

Varian ini terus dipantau secara intens sejak akhir Maret karena varian yang paling menular.

WHO menyatakan XBB.1.16 sebagai "varian dalam pemantauan" pada akhir Maret dengan mengatakan bahwa itu adalah varian yang paling menular. 

Pimpinan teknis Covid untuk WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, varian XBB.1.16 menjadi pantauan prioritas utama oleh WHO.

Seorang dokter anak dan mantan kepala Komite Imunisasi Akademi Pediatri India, Vipin Vashishtha mengatakan, gejala varian Arcturus meliputi : demam tinggi, batuk, dan konjungtivitis atau mata merah "gatal".

Ahli epidemiologi penyakit menular di RTI International, Richard Reithinger mengatakan kepada Fortune,  bahwa "mungkin terlalu dini untuk mengatakan" apakah rangkaian gejala virus benar-benar telah berubah.

"Konjungtivitis sebelumnya telah dilaporkan sebagai gejala Covid," katanya.

Para peneliti di Truhlsen Eye Institute dari Nebraska Medicine juga telah mengidentifikasi virus dalam film air mata, yang sebelumnya bisa menyebabkan konjungtivitis.

Asisten dekan penelitian dan profesor di Institut Teknologi New York, Raj Rajnarayanan mengatakan, bahwa XBB.1.16 dan keturunannya memiliki keuletan untuk mengalahkan varian Covid lainnya dengan mengatakan, bahwa varian baru ini berkembang dengan cepat.

The Times of India melaporkan pada 3 April lalu, lebih dari 3.600 kasus Covid baru itu telah dicatat di negara itu dari hari sebelumnya.

Itu menandai lompatan satu hari terbesar di India dalam jumlah kasus dalam lebih dari enam bulan.

"Di India, XBB.1.16 telah menggantikan varian lain yang beredar. Jadi ini yang harus dipantau," kata Maria Van Kerkhove.

Menurut WHO, XBB.1.16 adalah salah satu dari lebih dari 600 subvarian Omicron yang saat ini beredar. Varian ini mirip dengan varian XBB.1.5 yang telah mendominasi AS sepanjang tahun 2023.

"Tetapi bedanya adan di mutasi pada protein lonjakan yang bisa memberikan beberapa keunggulan pertumbuhan tambahan," kata salah satu direktur Rumah Sakit Anak Texas Pusat Pengembangan Vaksin, Dr. Peter Hotez.

Dalam studi laboratorium, mutasi tambahan ini menunjukkan peningkatan infektivitas, serta potensi peningkatan patogenisitas," tambah Van Kerkhove. “Ini memiliki potensi perubahan yang perlu kita awasi dengan ketat.

Sejauh ini, XBB.1.16 Arcturus ini juga telah ditemukan terutama di India dan Nepal, dimana setidaknya 10 kasus dikonfirmasi pada 3 April.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES