Kudeta di Sudan: RSF Rebut Istana Kepresidenan dan Bandara, Tentara Melawan

TIMESINDONESIA, SUDAN – Kelompok paramiliter utama Sudan, Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), mengklaim telah merebut istana kepresidenan, kediaman panglima militer, dan bandara internasional Khartoum pada Sabtu (15/4/2023) dini hari.
Namun, pihak militer menegaskan masih melawan. Bentrokan ini telah mengakibatkan setidaknya 25 korban jiwa.
Advertisement
Dilansir dari Reuters, RSF menuduh tentara menyerang mereka lebih dulu, juga mengatakan telah menguasai bandara di kota utara Merowe dan El-Obeid di barat. Situasi di lapangan tidak jelas, dengan tentara mengklaim melawan RSF di lokasi yang menurut paramiliter telah mereka rebut.
Tentara Sudan juga membantah bahwa RSF telah merebut bandara Merowe. Bahkan mengungkapkan telah merebut beberapa pangkalan RSF.
Konfrontasi antara RSF dan tentara ini dapat menjerumuskan Sudan ke dalam konflik yang meluas, di tengah perjuangan melawan kehancuran ekonomi dan kekerasan suku. Kondisi saat ini juga dapat menggagalkan upaya menuju pemilu.
Bentrokan ini terjadi akibat meningkatnya ketegangan antara tentara dan RSF atas integrasi RSF ke dalam militer dan siapa yang harus mengawasi proses tersebut. Ketidaksepakatan ini telah menunda penandatanganan perjanjian yang didukung secara internasional dengan partai politik tentang transisi menuju demokrasi.
Pasukan sipil yang menandatangani versi draf perjanjian itu pada Desember lalu menyerukan penghentian permusuhan baik oleh tentara maupun RSF untuk menghindari kehancuran total Sudan.
"Ini adalah momen penting dalam sejarah negara kita. Ini adalah perang yang tidak akan dimenangkan oleh siapapun, dan itu akan menghancurkan negara kita selamanya," demikian pernyataan mereka.
RSF menuduh tentara melakukan plot oleh loyalis mantan Presiden Omar Hassan al-Bashir yang digulingkan pada 2019 dan mencoba melakukan kudeta sendiri. RSF dipimpin oleh mantan pemimpin milisi Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, atau Hemedti, yang menjadi wakil pemimpin Dewan Kedaulatan yang berkuasa di Sudan sejak 2019.
Tentara mengatakan Angkatan Udara Sudan sedang melakukan operasi melawan RSF. Saksi mata melaporkan tembakan terdengar di beberapa bagian Khartoum dan kota-kota yang berdekatan. Meriam dan kendaraan lapis baja dikerahkan di jalan-jalan ibu kota. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |