Jokowi Lakukan Pertemuan dengan Kanselir Jerman, Ini Hasilnya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) diterima oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman.
Mengutip dari laman resmi Setkab RI, tiba sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau 00.30 WIB, Senin (17/4/2023), Presiden Jokowi kemudian disambut Kanselir Jerman Olaf Scholz bersama Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony Stephen Weil.
Advertisement
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, saat berbincang dalam pertemuan bersama Kanselir Jerman, Kepala Negara menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia -Jerman dan Indonesia -Uni Eropa.
"Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi. Bapak Presiden juga meminta dukungan Jerman agar perundingan perjanjian Indonesia -EU CAPE dapat segera dituntaskan," jelasnya.
Dalam hal investasi, Retno menyebut bahwa Presiden Jokowi menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia -Jerman. Selain itu, Presiden Jokowi menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.
"Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi," jelas Retno.
Kepala Negara juga menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia. "Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership," katanya.
Retno menyebut, terdapat sejumlah hasil dalam kunjungan Presiden Jokowi kali ini. Antara lain dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisni (B to G).
"Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman yaitu pertama Joint Investment Committee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi," jelasnya.
Lalu, lanjut Retno, hasil lainnya adalah Joint Declaration of intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan informatika dan Kementerian Digital dan Tranformasi Jerman untuk mendukung pengembangan tranformasi digital.
Sementara untuk kerja sama busness to business, Retno mengatakan, sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih Rp 27,9 triliun. "Yaitu di sektor sustainibility dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |