Peristiwa Internasional

Pasukan Rusia Retak di Medan Perang

Sabtu, 06 Mei 2023 - 10:42 | 102.22k
Dalam sebuah klip yang dirilis secara online, Bos Wagner,  Yevgeny Prigozhin marah besar fan mengatakan pasukannya akan meninggalkan Bakhmut setelah parade 9 Mei Rusia. (FOTO: The Sun/AFP)
Dalam sebuah klip yang dirilis secara online, Bos Wagner,  Yevgeny Prigozhin marah besar fan mengatakan pasukannya akan meninggalkan Bakhmut setelah parade 9 Mei Rusia. (FOTO: The Sun/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasukan perang Rusia retak di medan perangnya di Bakhmut, Ukraina setelah Bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, 61, yang selama ini loyal kepada Presiden Rusia Vladimir Putin marah besar, dan akan menarik pasukannya pada 10 Mei 2023 mendatang selesai parade kemenangan Rusia.

Yevgeny Prigozhin  memaki-maki Menteri Pertahanan Rusia karena kurangnya dukungan militer terhadap pasukannya.

Advertisement

Bos Grup Wagner itu mencap Menteri Pertahanan Putin sebagai "sampah" yang menjadi gemuk di kantor sambil membiarkan pasukan tentara bayarannya mati tanpa amunisi.

"“Dengarkan b*****s! Ini adalah ayah seseorang, putra seseorang. "Para bajingan yang tidak memberi kita amunisi ini akan memakan isi perut mereka di neraka," demikian sumpah serapah Prigozhin yang terekam dalam video sambil memperlihatkan deretan mayat-mayat yang terbungkus kantong.

"Saya menarik unit PMC Wagner dari Bakhmut, karena tanpa amunisi mereka akan mati secara tidak masuk akal," katanya.

Berbicara kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan komandan angkatan bersenjata Jenderal Valery Gerasimov, dengan mengamuk dia menghardik, "Di mana amunisinya?"

"Mereka datang ke sini sebagai sukarelawan dan mati untukmu untuk menggemukkan dirimu di kantor mahonimu," ujarnya dengan marah.

Dia menambahkan bahwa pasukannya akan mundur ke kamp pada 10 Mei 2023.

Yevgeny Prigozhin mengecam Menteri Pertahanan Rusia sebagai "sampah" atas kegagalannya menyediakan amunisi yang cukup buat pasukannya.

Ia mengamuk dalam sebuah video grafis melawan Sergei Shoigu dan panglima tertinggi angkatan darat Rusia, Jenderal Valery Gerasimov.

Bahkan Yevgeny Prigozhin menyumpahi mereka dengan kalimat "memakan isi perut mereka di neraka".

Blogger pro-Kremlin mengatakan bahwa preseden itu membuat konflik antara Wagner dan Kementerian Pertahanan Rusia menjadi ranah publik yang jauh lebih berbahaya daripada pertempuran di Bakhmut.

Sebab konflik internal ini, seperti dilansir Al Jazeera, bisa menyebabkan kepanikan dan rasa saling tidak percaya.

Yevgeny Prigozhin menegaskan pada Jumat lalu, para pejuangnya akan meninggalkan Bakhmut setelah menuduh Kementerian Pertahanan menolak memberinya amunisi dan mendukung kebutuhan para pejuangnya.

Namun menurut komentator pro-Kremlin, sebelum Valery Gerasimov, kepala staf umum mengambil kendali operasi khusus di Ukraina, Wagner biasa menerima lebih banyak peluru dan amunisi daripada tentara reguler lainnya yang bertempur di Bakhmut dan itu juga berkontribusi untuk kesuksesan Wagner dan merupakan bagian dari kemajuan di medan perang.

Dalam klip kedua, Prigozhin, juga langsung berbicara kepada Putin dan mengatakan pasukannya akan meninggalkan Bakhmut setelah parade 9 Mei Rusia untuk Hari Kemenangan di WW2 .

Prigozhin dikenal sebagai koki Putin setelah perusahaan kateringnya dikontrak untuk memasok makanan ke Kremlin .

Namun pasangan tersebut telah berselisih dan Prigozhin telah melewatkan serangkaian tenggat waktu untuk menangkap Bakhmut.

Sekitar 20.000 orang Rusia, termasuk senjata sewaan Grup Wagner telah terbunuh atau cacat di kota.

Prigozhin merekrut orang-orangnya dari penjara dan menjanjikan kebebasan jika mereka bertahan enam bulan di garis depan.

Namun Ukraina memperingatkan kata-kata kasar Prigozhin di videonya itu bisa jadi tipuan karena meskipun pejuang Wagner menarik diri dari bagian depan itu, lainnya justru berkonsentrasi pada Bakhmut yang dibom.

Wakil menteri pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan Rusia berusaha mati-matian untuk merebutnya pada 9 Mei 2023 lusa.

Itu terjadi saat kedua belah pihak bersiap untuk serangan besar untuk memecahkan kebuntuan.

Kini pasukan perang reguler Rusia dengan pasukan Grup Wagner tampak retak terutama dalam perangnya di Bakhmut, dimana Bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, 61, akan menarik pasukannya pada 10 Mei 2023 mendatang dengan alasan tidak dikirim amunisi oleh Pemerintah Rusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES