Pasukan Rusia Mundur dari Kota Bakhmut Utara Ukraina

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rusia akhirnya mundur dari medan pertempuran di utara kota Bakhmut wilayah Ukraina timur.
Bos grup tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin bahkan menyebutkan mundurnya pasukan Rusia dari Bakhmut itu sebagai kekalahan.
Advertisement
Moskow juga telah mengakui bahwa pasukannya telah mundur ke utara dari medan pertempuran Bakhmut di Ukraina timur.
Sebuah unit infanteri serbu elit yang dibesarkan di Kyiv merebut tanah dan menyerang para pendukung Rusia dengan puluhan korban dalam kegagalan medan perang terburuk tentara Rusia dalam beberapa bulan.
Serangan balik Ukraina yang sengit di sektor Bakhmut telah menghancurkan tank dan kendaraan tempur infanteri Rusia, menewaskan 500 tentara dari kelompok tentara bayaran Wagner, dalam kekalahan taktis terburuk yang diderita pasukan Kremlin dalam beberapa bulan.
Menurut Yevgeny Prigozhin dan sumber militer Ukraina, dalam pertempuran jarak dekat yang sengit, tentara dari Brigade Serangan ke-3 Ukraina, yang didukung oleh tank T-64 dan pengangkut personel lapis baja M-113, memusnahkan rantai posisi pertahanan Rusia di barat daya Bakhmut, memajukan wilayah yang dikuasai Ukraina ke sungai utama Bakhmutovka.
Yevgeny Prigozhin, dalam sebuah pidato video dengan marah, menuduh Brigade Senapan Bermotor ke- 72 , unit infanteri reguler tentara Rusia yang memegang posisi di daerah tersebut, meninggalkan benteng, sehingga memberi kesempatan penyerang unit Ukraina mengepung posisi kelompoknya.
Kelompok Wagner kehilangan "500 orang," klaim Prigozhin, sebagai akibat dari serangan Ukraina yang kuat dan keengganan orang-orang dari Divisi 72 untuk berjuang mempertahankan posisi mereka.
Kemunduran bagi Rusia ini terjadi setelah laporan kemajuan Ukraina di sekitar kota dan mendorong Ukraina bisa mengepung pasukan Rusia di Bakhmut, yang semula menjadi tujuan utama selama berbulan-bulan selama pertempuran paling berdarah.
Kini kedua belah itu, yakni pasukan Rusia dan Wagner melaporkan keuntungan terbesar bagi Ukraina dalam enam bulan, meskipun Ukraina sendiri telah memberikan sedikit rincian dan mengecilkan saran serangan balasan yang telah lama direncanakan secara resmi dimulai.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, Ukraina telah melancarkan serangan di utara Bakhmut dengan lebih dari 1.000 tentara dan hingga 40 tank, skala yang jika dikonfirmasi akan menjadi serangan Ukraina terbesar sejak November.
"Rusia telah memukul mundur 26 serangan tetapi pasukan di satu daerah telah mundur untuk berkumpul kembali di posisi yang lebih menguntungkan di dekat waduk Berkhivka di barat laut Bakhmut," kata Konashenkov.
Namun Yevgeny Prigozhin mengatakan, apa yang dijelaskan Konashenkov itu sebenarnya merupakan 'kekalahan' dan bukan pengelompokan kembali.
Dalam pesan video terpisah, Prigozhin mengatakan Ukraina telah merebut dataran tinggi yang menghadap ke Bakhmut dan membuka jalan raya utama menuju kota dari Barat.
"Hilangnya waduk Berkhivka, hilangnya wilayah yang mereka serahkan, itu lima kilometer persegi, baru hari ini," tambah Prigozhin.
"Musuh telah sepenuhnya membebaskan jalan Chasiv Yar-Bakhmut yang telah kami blokir. Musuh sekarang bisa menggunakan jalan ini, dan kedua, mereka telah mengambil putaran taktis tinggi di mana Bakhmut berada," kata Prigozhin, yang telah berulang kali mengecam militer reguler Rusia selama seminggu terakhir karena gagal memasok pasukannya di Bakhmut.
Seperti biasanya, Ukraina menahan komentar atas operasinya yang sedang berlangsung itu, dan komando militernya hanya mengatakan bahwa pasukannya telah bergerak maju sekitar dua kilometer di dekat Bakhmut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia bertemu dengan para komandan militer tertinggi pada hari Jumat, mencatat bahwa Jenderal Oleksandr Syrskyi melaporkan pasukannya menghentikan pasukan Rusia dan bahkan mendorongnya kembali ke beberapa arah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |