Peristiwa Internasional

Bendungan di India Dikuras Hanya Untuk Mengambil Sebuah Handphone

Senin, 29 Mei 2023 - 09:44 | 125.95k
Bendungan Kherkatta di negara bagian Chhattisgarh, India tengah minggu lalu dikuras hanya untuk mengambil sebuah handphone. (FOTO: Daily Mail).
Bendungan Kherkatta di negara bagian Chhattisgarh, India tengah minggu lalu dikuras hanya untuk mengambil sebuah handphone. (FOTO: Daily Mail).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seorang pejabat di India, Inspektur Makanan, Rajesh Vishwas, menguras sebuah bendungan hanya untuk mengambil ponselnya yang terjatuh di dalamnya setelah ia berselfie.

Pejabat India, Rajesh Vishmas itu menguras 2 juta liter air dari reservoir selama tiga hari setelah ia mengaku telah mendapatkan izin dari dari seorang pejabat senior untuk mengurasnya.

Advertisement

Handphone merk Samsung seharga $1.200 itu "nyemplung" saat digunakan selfie di bendungan Kherkatta di negara bagian Chhattisgarh, India tengah minggu lalu.

Semula ia meminta penyelam untuk mencari perangkat tersebut, karena ia mengklaim bahwa ponsel pintarnya itu berisi data sensitif pemerintah.

Namun upaya para penyelam itu gagal, hingga akhirnya ia  meminta reservoir itu dikosongkan menggunakan pompa diesel.

Dengan menggunakan diesel, selama tiga hari, lebih dari dua juta liter air (440.000 galon) dipompa dari reservoir.

Padahal air sebanyak itu cukup untuk mengairi setidaknya 1.500 hektar tanah selama musim panas yang terik di India, lapor media lokal.

Rajesh Vishwas kepada wartawan berdalih,  bahwa air itu tidak bisa digunakan untuk irigasi dan dia telah mendapat izin dari seorang pejabat senior untuk mengurasnya.

Namun pihak berwenang akhirnya menskors dr Rajesh Vishwas setelah dia dikritik secara luas karena membuang-buang sumber daya air.

Priyanka Shukla, seorang pejabat distrik Kanker mengatakan kepada surat kabar The National, bahwa Rajesh Vishwas telah diskors sampai penyelidikan selesai. "Air adalah sumber daya yang penting dan tidak dapat disia-siakan seperti ini," katanya.

Namun Rajesh Vishwas membantah bahwa pengurasan tersebut merupakan penyalahgunaan posisinya dan ia mengatakan bahwa air yang hilang itu berada di bagian luapan bendungan, karena itu 'kondisinya tidak bisa digunakan'. 

India adalah salah satu negara yang paling kekurangan air dan suhu ekstrem telah menyebabkan kelangkaan air yang parah, menyebabkan hilangnya panen, kebakaran hutan, dan pemadaman listrik.

Rajesh Vishwas pun akhirnya dikutuk oleh para politisi dan wakil presiden nasional partai oposisi negara bagian BJP yang secara online mengatakan, ketika orang-orang bergantung pada tanker untuk mendapatkan air di musim panas yang terik, justru petugas telah menguras 41 lakh liter yang seharusnya bisa digunakan irigasi untuk 1.500 hektar tanah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES