Pasukan Israel Bunuh 9 Orang Palestina Dalam Penyerbuan Besar-besaran ke Jenin

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel telah membunuh sedikitnya sembilan orang dan melukai lebih dari 100 orang saat melakukan penyerbuan besar-besaran di kota Jenin Tepi Barat yang diduduki.
Direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, Mahmoud al-Saadi mengatakan, sebagian besar yang luka "serius di bagian atas tubuh" menambahkan proses pemindahan yang terluka sulit dilakukan.
Advertisement
"Lima dari mereka yang tewas adalah remaja," kata pihak Kementerian Kesehatan Palestina.
Otoritas Kesehatan Palestina menambahkan, orang Palestina kesembilan ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di dekat Ramallah di Tepi Barat dalam insiden terpisah.
Rekaman yang dibagikan kepada wartawan menunjukkan operasi yang sedang berlangsung di beberapa bagian kamp pengungsi Jenin dan kendaraan militer Israel di jalan-jalan Jenin
Seorang pejabat Palestina menyebutkan, sekitar 3.000 warga Palestina telah melarikan diri dari kamp pengungsi Jenin sejak pasukan Israel memulai operasi militer besar-besaran di daerah itu pada Senin (3/7/2023).
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan penyerbuan itu sebagai "upaya kontraterorisme ekstensif yang sedang berlangsung di wilayah kota Jenin dan Kamp Jenin", serta menyerang "infrastruktur teroris".
Ini merupakan penyerbuan terbesar sejak 2002 dan Israel memulainya dengan menggunakan pesawat tak berawak serta mengerahkan pasukan darat.
Baku tembak sengit masih sedang berlangsung antara pasukan Israel dan militan bersenjata Palestina di kamp pengungsi Jenin, di Tepi Barat yang diduduki itu.
Video dari tempat kejadian menunjukkan, warga Palestina yang terluka dievakuasi dengan ambulans ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan tidak ada batas waktu khusus untuk mengakhiri operasi ini, tetapi itu bisa memakan waktu "berjam-jam atau mungkin satu sampai dua hari".
Menteri luar negeri Israel mengatakan, mereka tidak berencana memperluas operasi ke seluruh Tepi Barat.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh menyebutkan "kamp Jenin yang heroik" "melawan pendudukan dan invasi".
Dilansir Al Jazeera, Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila mengatakan, situasi di kamp pengungsi Jenin menjadi sangat-sangat sulit.
"Jaringan air dan listrik rusak, terutama di dalam pengungsian, yang membuat hidup para pengungsi semakin sulit," katanya. "Situasi kesehatan benar-benar sangat kritis," tambahnya.
Al-Kaila menjelaskan bahwa rumah sakit penuh sesak dengan mereka yang terluka dalam serangan itu dan para pekerja berjuang untuk tiba di pusat kesehatan akibat kekerasan tersebut.
Namun, tambahnya, kementeriannya telah menyiapkan rumah sakit setempat untuk serangan semacam itu.
“Perbekalan medis dan obat-obatan diangkut ke rumah sakit. Itu akan cukup untuk tiga bulan. Dan itu dilakukan minggu lalu, karena kami mengantisipasi bahwa Israel akan melakukan agresi ke Kegubernuran Jenin,” kata Al-Kaila. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.