Peristiwa Internasional

Kali Pertama Angkatan Perang Jerman Fokus ke Indo-Pasifik, Ada Apa?

Selasa, 11 Juli 2023 - 07:50 | 53.11k
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, bersama Kepala Angkatan Darat Jerman, Letjen Alfons Mais, mengunjungi tempat pelatihan tentara Jerman Bundeswehr di Hammelburg, Jerman 16 Mei 2023 lalu.(FOTO: Reuters)
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, bersama Kepala Angkatan Darat Jerman, Letjen Alfons Mais, mengunjungi tempat pelatihan tentara Jerman Bundeswehr di Hammelburg, Jerman 16 Mei 2023 lalu.(FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk kali pertama, Jerman akan mengirim pasukannya ke Australia sebagai bagian dari latihan bersama dengan sekitar 30.000 tentara dari 12 negara lain.

Ini menggarisbawahi peningkatan fokus Jerman pada Indo-Pasifik, ditengah meningkatnya ketegangan dengan China di kawasan tersebut.

Advertisement

Dalam beberapa tahun terakhir, Jerman menghadirkan militernya lebih besar di Indo-Pasifik, meskipun ini berarti berada di antara kepentingan keamanan dan ekonominya.

"Ini adalah wilayah yang sangat penting bagi kami di Jerman dan juga bagi Uni Eropa karena saling ketergantungan ekonomi,"  Panglima Angkatan Darat Jerman, Alfons Mais seperti dilansir Reuters.

China adalah mitra dagang terpenting Jerman, dan 40% perdagangan luar negeri Eropa mengalir melalui Laut China Selatan, jalur air yang menjadi titik fokus sengketa teritorial di Indo-Pasifik.

Pada 2021, sebuah kapal perang Jerman berlayar ke Laut China Selatan untuk pertama kalinya setelah hampir 20 tahun.

Tahun lalu, Jerman juga mengirim 13 pesawat militer untuk latihan bersama di Australia, penyebaran masa damai terbesar angkatan udara.

Mais mengatakan, hingga 240 tentara Jerman, di antaranya 170 pasukan terjun payung dan 40 marinir akan ambil bagian dalam latihan Talisman Saber dari 22 Juli hingga 4 Agustus mendatang. Ini adalah latihan terbesar antara Australia dan AS, yang diadakan dua kali setahun.

Jerman akan berlatih perang hutan dan operasi pendaratan bersama tentara dari negara-negara seperti Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan Inggris.

"Kami bertujuan untuk menunjukkan bahwa kami adalah mitra yang andal dan mampu berkontribusi untuk menstabilkan tatanan berbasis aturan di kawasan ini," tambah Mais.

Ketika ditanya pesan apa yang ingin dikirim oleh pengerahan pertama pasukan Jerman ke Australia ke China, dia menggarisbawahi bahwa Jerman tidak bermaksud untuk memusuhi siapa pun.

"Pada umumnya masuk akal untuk mengetahui perspektif yang dimiliki orang lain terhadap dunia," katanya lagi seraya menambahkan bahwa tantangan keamanan saat ini jauh lebih tidak jelas daripada sebelum tahun 1990.

"Perang Dingin itu mudah, itu adalah dunia dua kutub. Hari ini, kita tidak bisa lagi fokus pada Eropa saja, kita harus memposisikan diri kita jauh lebih luas," tegasnya.

Mais juga berencana  mengunjungi pasukan Jerman di Australia dan pabrik Rheinmetall yang merakit kendaraan angkut lapis baja Boxer untuk kedua angkatan pada pertengahan Juli, sebelum melakukan perjalanan ke Jepang dan Singapura.

"Jepang adalah mitra yang memiliki banyak potensi untuk memperdalam kerja sama militer bilateral kita," kata dia.

Sedangkan Talisman Sabre, pasukan Jerman sudah mendapat perintah untuk kembali ke Australia untuk latihan berikutnya pada tahun 2025. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES