Peristiwa Internasional

Armada Tank Barat Kini Jadi Target Utama Pasukan Rusia

Jumat, 14 Juli 2023 - 14:12 | 89.80k
Tank menjadi kendaraan tempur paling efektif dalam perang di Ukraina. (FOTO: Reuters)
Tank menjadi kendaraan tempur paling efektif dalam perang di Ukraina. (FOTO: Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan, tank-tank bantuan pihak barat pada Ukraina, kini dijadikan prioritas utama target pasukan Rusia.

Komentar Vladimir Putin tentang penargetan tank Barat dan peringatan tentang peningkatan bantuan militer ke Ukraina itu  adalah tanggapan publik pertamanya terhadap pernyataan yang dibuat di KTT NATO. 

Advertisement

Vladimir Putin juga memperingatkan senjata Barat yang dipasok ke Ukraina itu hanyalah perang yang berkepanjangan dan tidak akan mengubah hasilnya. "Pasokan persenjataan Barat ke Ukraina itu tidak akan mengubah jalannya perang," tandasnya seperti dilansir Al Jazeera.

Vladimir-Putin.jpgPresiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan Rusia, melalui tautan video di Moskow, pada 7 Juli 2023. (FOTO: Al Jazeera/Reuters).

Tank-tank tempur handal dari barat untuk Ukraina antara lain Leopard 2 dari Jerman, Challenger Two dari Inggris, AMX-10RC dari Prancis, dan Abrams dari Amerika Serikat.

Dalam komentarnya di televisi pemerintah, Kamis (12/7/2023), Vladimir Putin menegaskan kembali pendiriannya, bahwa  keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam keamanan Rusia.

Penyediaan senjata Barat, lanjut dia, hanya akan meningkatkan ketegangan global lebih jauh dan memperpanjang konflik.

Ketika ditanya tentang keputusan Prancis yang akan memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, yang bisa menempuh jarak 250 km (155 mil), Vladimir Putin mengatakan, bahwa mereka menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang dalam penggunaannya.

Vladimir Putin menyebutkan,   bahwa tank buatan luar negeri adalah target prioritas bagi orang-orangnya.

Komentar Vladimir Putin itu muncul setelah Presiden AS, Joe Biden mengatakan pada hari Kamis, bahwa Rusia telah kalah perang di Ukraina dan menyatakan harapan bahwa serangan balasan yang sedang berlangsung, meskipun bergerak lambat, oleh pasukan Ukraina akan mendorong Moskow ke meja perundingan.

"Putin sudah kalah perang. Putin memiliki masalah nyata," kata Biden dalam konferensi pers bersama Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Helsinki. "Tidak ada kemungkinan dia memenangkan perang di Ukraina," katanya.

Joe Biden juga menegaskan dukungan AS untuk Ukraina setelah KTT NATO itu.

Biden juga menggunakan kunjungannya ke Finlandia, anggota terbaru NATO, dengan janji bahwa suatu hari Ukraina akan bergabung dengan aliansi tersebut, meskipun para pemimpin NATO tidak memberikan batas waktu keanggotaan kepada Ukraina pada pertemuan puncak aliansi militer Barat minggu ini di ibu kota Lituania, Vilnius.

Para pemimpin NATO memang telah memupus harapan yang jelas Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk bergabung dengan NATO. Para pimpinan NATO hanya menyebutkan, Ukraina akan bergabung jika "kondisi terpenuhi".

"Ini sudah bukan persoalan apakah Ukraina bisa atau tidak harus bergabung. Ini tentang kapan mereka bisa bergabung, dan mereka akan bergabung dengan NATO," kata Joe Biden tentang Ukraina.

Rusia, kata Vladimir Putin, melawan Ukraina yang pernah bergabung dengan blok pertahanan tersebut, karena bisa mengancam kepentingan strategis Rusia.

"Itu tidak akan meningkatkan keamanan Ukraina sendiri. Dan secara umum, itu akan membuat dunia jauh lebih rentan. Setiap negara memiliki hak untuk meningkatkan keamanannya, tetapi tidak dengan mengorbankan negara lain," tambah Presiden Rusia, Vladimir Putin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES