1200 Pasukan Cadangan Angkatan Udara Israel Protes UU Yudisial

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel tegang, 1200 pasukan cadangan Angkatan Udaranya mengancam akan berhenti menjadi sukarelawan bila UU yang membatasi kewenangan Kehakiman disahkan parlemen.
Dilansir The Times of Israel, sekitar 1.200 pasukan cadangan angkatan udara itu, semuanya telah menandatangani ancaman tersebut minggu lalu, dan pada Rabu malam, lebih dari 800 diantaranya telah keluar dari kumpulan sukarelawan.
Advertisement
Menurut penyiar publik Kan, jumlah tersebut termasuk sekitar 260 pilot. Dampak lain terjadi penurunan yang signifikan jumlah cadangan di sekolah penerbangan angkatan udara.
UU yang disahkan oleh pemerintahan Banjamin Netanyahu itu telah membatasi kewenangan Mahkamah Agung.
Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset akan mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Senin untuk menghadapi semakin banyaknya protes dari pasukan perang cadangannya atas amandemen Yudisialnya itu.
Pertemuan itu akan fokus pada kesiapan Angkatan Pertahanan Israel dalam menghadapi protes oleh pasukan cadangan yang bersumpah untuk berhenti dari layanan sukarela itu.
Rabu kemarin sekitar 120 cadangan yang telah menandatangani surat yang bersumpah untuk menangguhkan layanan jika RUU "kewajaran" yang kontroversial itu disahkan.
Menurut penyelenggara protes, mereka telah memberi tahu komandan mereka bahwa mereka memanfaatkan ancaman mereka.
RUU kewajaran disahkan menjadi undang-undang pada hari Senin, meskipun ada tekanan besar dari rakyat Israel pada pemerintah untuk menunda tindakan tersebut.
Juru bicara IDF, Daniel Hagari sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa kesiapan militer akan segera dirugikan oleh protes tersebut.
IDF adalah salah satu badan paling menonjol dalam masyarakat Israel karena pengaruhnya terhadap ekonomi, budaya dan panggung politik Israel.
"Jika prajurit cadangan tidak melapor untuk bertugas dalam waktu lama, akan merusak kompetensi tentara. Ini adalah proses bertahap yang akan terpengaruh sesuai dengan pelaporan untuk tugas cadangan," katanya.
Menurut surat kabar tua, Haaretz, Likud MK Yuli Edelstein, yang mengepalai Komite Pertahanan dan Luar Negeri, pada hari Rabu juga menyerukan pertemuan tersebut setelah ditunda selama berminggu-minggu meskipun ada tekanan dari anggota parlemen lainnya untuk mengadakan diskusi tentang bagaimana tentara menangani penolakan tersebut.
Pertemuan tersebut akan menjadi yang pertama oleh komite sejak cadangan mulai memprotes publik mereka, yang sementara ini jumlahnya terus meningkat.
Protes oleh cadangan dan lainnya meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika pemerintah memajukan RUU yang membatasi kewenangan Kehakiman untuk menyatakan tindakan pemerintah tidak masuk akal.
Puncak pada demonstrasi nasional besar-besaran awal pekan ini ketika RUU itu disahkan menjadi UU.
Tokoh-tokoh pemerintah telah dituduh menepis kekhawatiran tentang kesiapan militer, dan lebih memilih untuk mendorong undang-undang tersebut setelah pembicaraan kompromi gagal.
IDF mengatakan telah sering memberi masukan kepada Gallant dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, terkadang setiap hari, tentang kesiapan militer di tengah protes oleh pasukan cadangan.
Namun, menurut Haaretz, Netanyahu menolak untuk bertemu dengan kepala IDF Herzi Halevi mengenai masalah tersebut sampai RUU tersebut disahkan.
Keduanya berbicara Selasa, dan Halevi mengeluarkan pernyataan video langka yang memohon persatuan di jajaran tentara.
Cadangan, terutama anggota angkatan udara, merupakan bagian penting dari kegiatan rutin tentara.
Pejabat pertahanan mengatakan pilot bisa merusak kompetensi mereka dengan beristirahat dari latihan yang sering mereka lakukan, dan akan membutuhkan banyak waktu untuk memulihkan kemampuan terbang mereka.
Menurut berita Channel 13,
masalah kesiapan militer muncul dalam pembicaraan antara kepala Pentagon AS Lloyd Austin dan Gallant, Selasa.
AS menganggap Israel di antara sekutu militernya yang paling penting di kawasan itu, dengan kemampuan yang melebihi tetangganya, miliaran bantuan militer AS setiap tahun.
Haaretz melaporkan Rabu, penurunan kesiapan Israel kemungkinan akan mempengaruhi perencanaan militer AS di wilayah tersebut, dan masalah ini telah dibahas di Pentagon, CIA dan di kantor Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Kini situasi Israel juga semakin tegang karena 1200 pasukan cadangan Angkatan Udaranya mengancam akan berhenti menjadi sukarelawan, bahkan 800 diantaranya sudah keluar dari sukarelawan setelah UU yang membatasi kewenangan Kehakiman itu disahkan parlemen. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |