
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perang di Niger diambang pintu. Ribuan pria telah mendaftar sebagai sukarelawan. Pemimpin kudeta Niger minta waktu 3 tahun mengembalikan negara Afrika Barat ke pemerintahan sipil, tapi ECOWAS menolaknya.
"ECOWAS tidak lagi menerima transisi berkepanjangan di kawasan itu. Mereka hanya harus bersiap-siap untuk menyerahkannya dalam waktu sesingkat mungkin," kata komisioner blok untuk urusan politik, perdamaian dan keamanan ECOWAS, Abdel-Fatau Musah seperti ditegaskan kepada BBC.
Advertisement
"Semakin cepat mereka mengembalikan kekuasaan kepada warga sipil dan berkonsentrasi pada tanggung jawab utama mereka yaitu mempertahankan integritas wilayah Niger, semakin baik bagi mereka," tambahnya.
Pemimpin kudeta Niger, Jenderal Abdourahamane Tchiani berjanji untuk mengembalikan negara Afrika Barat yang digulingkannya itu ke pemerintahan sipil dalam waktu tiga tahun.
Tchiani membuat pengumuman tersebut setelah bertemu dengan mediator dari blok regional Afrika Barat ECOWAS di ibu kota, Niamey.
Ia juga mengatakan, bahwa Niger tidak menginginkan perang tetapi akan mempertahankan diri dari intervensi asing.
"Jika serangan akan dilakukan terhadap kami, itu tidak akan menjadi jalan-jalan di taman seperti yang dipikirkan beberapa orang," dia memperingatkan dalam pidatonya di televisi pada Sabtu malam.
Pemimpin junta itu juga menyatakan, intervensi militer bisa memperburuk pemberontakan Islam yang terkait dengan al-Qaeda dan kelompok Negara Islam.
"Mereka tampaknya mengabaikan fakta bahwa sebagian besar berkat profesionalisme dan keberanian pasukan pertahanan dan keamanan Niger, Niger tetap menjadi penghalang yang mencegah gerombolan teroris mengacaukan seluruh wilayah," katanya.
Bulan lalu, ECOWAS telah mengancam tindakan militer untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum sebagai pimpinan sipil yang demokratis, jika pembicaraan gagal.
Kini ribuan pria berduyun-duyun mendatangi stadion di Niamey, Niger sejak Sabtu untuk mendaftar pasukan sukarelawan jika terjadi invasi ECOWAS.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.