India Jadi yang Pertama Mendaratkan Pesawat Luar Angkasa di Kutub Selatan Bulan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – India membuat sejarah. India menjadi negara pertama menginjakkan kaki pesawat ruang angkasanya, Chandrayaan-3 di wilayah kutub selatan Bulan.
Pendarat Vikram dari Chandrayaan-3 berhasil mendarat sesuai rencana pada 18:04 waktu setempat (12:34 GMT).
Advertisement
Perayaan telah digelar di seluruh negeri, dengan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan "India kini berada di Bulan".
“Kita telah mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh negara lain. Ini adalah peristiwa yang menggembirakan,' tambahnya.
Modi juga menyaksikan acara tersebut secara langsung dari Afrika Selatan saat ia menghadiri KTT Brics.
Kepala Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (Isro), Sreedhara Panicker Somanath mengatakan keberhasilan pendaratan bukanlah pekerjaan kami sendiri, tapi ini adalah pekerjaan generasi ilmuwan Isro.
Misi ini bisa memperkuat status India sebagai negara adidaya global di bidang luar angkasa. Sebelumnya, hanya Amerika Serikat, China, dan bekas Uni Soviet yang telah menyelesaikan pendaratan lunak di permukaan bulan.
Lokasi pendaratan Chandrayaan-3 juga lebih dekat ke kutub selatan Bulan dibandingkan pesawat ruang angkasa lain mana pun dalam sejarah.
Wilayah kutub selatan Bulan dianggap sebagai area kepentingan ilmiah dan strategis utama bagi negara-negara penjelajah luar angkasa, karena para ilmuwan percaya bahwa wilayah tersebut adalah rumah bagi endapan es air .
Air, yang membeku di kawah gelap, bisa diubah menjadi bahan bakar roket atau bahkan air minum untuk misi berawak di masa mendatang.
"Pada kesempatan yang menggembirakan ini, saya ingin menyampaikan pidato kepada semua orang di dunia,” katanya Modi yang kini menyaksikan langsung dari Afrika.
"Misi India yang sukses ke bulan bukan hanya keberhasilan India saja. Ini adalah tahun di mana dunia menyaksikan kepresidenan India di G20. Pendekatan kami terhadap satu Bumi, satu keluarga, dan satu masa depan sedang diterapkan di seluruh dunia," ujarnya.
"Pendekatan yang berpusat pada kemanusiaan yang kami hadirkan dan kami wakili ini disambut baik secara universal. Misi bulan kami juga didasarkan pada pendekatan yang berpusat pada manusia,” tambah Modi.
"Oleh karena itu, keberhasilan ini adalah milik seluruh umat manusia, dan ini akan membantu misi bulan oleh negara-negara lain di masa depan," tambah dia.
Upaya India untuk mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat kutub selatan Bulan terjadi hanya beberapa hari setelah kegagalan pesawat ruang angkasa Rusia, Luna-25 yang jatuh ke bulan pada 19 Agustus setelah mesinnya mati, dan mengakhiri upaya pendaratan pertama di bulan di negara itu dalam 47 tahun.
Saat Chandrayaan-3 mendekati bulan, kameranya mengambil foto, termasuk foto yang diambil pada 20 Agustus yang dibagikan oleh badan antariksa India pada hari Selasa.
Gambar tersebut memperlihatkan permukaan bulan yang abu-abu dan berdebu dari jarak dekat.
Pendarat bulan India terdiri dari tiga bagian: modul pendarat, penjelajah, dan propulsi, yang menyediakan semua daya dorong yang dibutuhkan pesawat ruang angkasa untuk melintasi jarak 384.400 kilometer (238.855 mil) antara bulan hingga Bumi.
Pendarat ruang angkasa Chandrayaan-3, India ini disebut Vikram yang telah menyelesaikan manuver presisi yang diperlukan untuk melakukan pendaratan lembut di permukaan Bulan setelah dikeluarkan dari modul propulsi. Terselip di dalamnya adalah Pragyan, penjelajah kecil beroda enam yang akan keluar dari pendarat dengan menggulirkan tanjakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |