Daniel Parasaudi: Mengangkat Keindahan Ayam Cemani ke Pentas Seni Jerman

TIMESINDONESIA, JERMAN – Dari kota Sukabumi, Jawa Barat, Daniel Parasaudi, memulai karir senimannya. Pria yang disapa Emet ini membuktikan bahwa seni tidak mengenal batas.
Setelah menetap selama sepuluh tahun di Lombok, ia memutuskan untuk merantau ke Eropa. Tepatnya di Berlin, Jerman.
Advertisement
Di sana, Emet menggabungkan latar belakang budayanya dengan estetika kontemporer Eropa dalam karya seni yang luar biasa.
Dari Jerman kontributor TIMES Indonesia Kevin Nizam melaporkan, baru-baru ini, Emet mengambil bagian dalam sebuah pameran bergengsi yang diadakan setiap dua tahun sekali di Schwarzenberg/Erzgebirge, Jerman Timur. Sejak pameran tersebut dimulai pada 2005, selalu ada ratusan aplikasi yang masuk. Namun, hanya 12 peserta yang dipilih berdasarkan keunikan karya, konsep yang menarik, serta latar belakang seniman.
"Saya sangat berbangga hati bisa menjadi salah satu dari dua belas seniman yang terpilih. Menjadi wakil Indonesia dalam ajang yang sudah berlangsung selama hampir dua dekade ini," ungkap Emet.
Tema yang Emet angkat dalam pameran ini adalah "Ayam Cemani", sebuah spesies ayam asli Indonesia yang dikenal memiliki bulu, kulit, dan daging berwarna hitam pekat. Selain keunikannya, Ayam Cemani juga dikenal sebagai salah satu ayam termahal di dunia.
Emet berhasil memadukan simbolisme dari Ayam Cemani dengan material kawat untuk menciptakan sebuah instalasi yang detail. Ia menampilkan sebuah patung ayam berbahan dasar kawat dengan telur hitam di dalamnya, menciptakan representasi dari kehidupan dan budaya Indonesia yang mendalam.
Emet terinspirasi dari tema pameran, “In Schwarze...” untuk menciptakan karya tersebut. Dan meskipun ia tidak berhasil meraih posisi teratas dalam kompetisi, karyanya berhasil menarik perhatian salah satu kolektor seni besar di Jerman.
Dengan semangat yang tidak pernah padam, Emet berharap bahwa keberhasilannya ini bukan hanya untuk dirinya sendiri.
"Saya berharap ini menjadi pintu pembuka bagi seniman-seniman Indonesia lainnya untuk tampil di kancah internasional dan mendapatkan pengakuan yang mereka layak dapatkan," tuturnya dengan penuh harap. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.