Peristiwa Internasional

Korban Meninggal Gempa Maroko Mencapai 1.037 Orang

Minggu, 10 September 2023 - 08:19 | 50.78k
Sebuah bangunan runtuh di jalan antara Amizmiz dan Ouirgane di Maroko. (FOTO: Reuters)
Sebuah bangunan runtuh di jalan antara Amizmiz dan Ouirgane di Maroko. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia gempa Maroko berkekuatan 6.8 SR hingga Minggu (10/9/2023) dini hari menjadi 1.037 orang dan yang luka 1.204 orang.

Jumlah korban akibat gempa Maroko itu menjadi terus bertambah setelah petugas dan relawan melakukan pencarian di bawah puing-puing bangunan yang ambruk. Gempa terjadi tepat setelah pukul 23.00 waktu setempat (22.00 GMT).

Advertisement

Amizmiz-dan-Ouirgane-2.jpg

Jurnalis Alice Morrison berbicara kepada BBC dari Pegunungan Atlas dengan latar belakang batu-batu besar longsor dan  memblokir banyak jalan menuju lokasi penyelamatan. (FOTO: BBC).

Survei Geologi AS (USGS) menyatakan, pusat gempa Maroko berada di kedalaman 18,5 km (11,5 mil) dan terjadi sekitar 72 km (44 mil) timur laut Marrakesh.

Tim penyelamat masih terus melakukan penggalian diantara puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa Maroko di desa-desa pegunungan terpencil di Maroko pada hari Sabtu untuk mencari korban selamat

Gempa Maroko kali ini paling mematikan di negara itu selama lebih dari enam dekade, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Gempa Maroko yang terjadi di pegunungan High Atlas Maroko pada Jumat malam itu merusak bangunan bersejarah di Marrakesh, kota terdekat dengan pusat gempa. 

Media setempat melaporkan, sebagian besar korban jiwa dilaporkan di daerah pegunungan di selatan. Kementerian Dalam Negeri mengatakan 1.037 orang meninggal dunia.

Di desa Amizmiz dekat pusat gempa, petugas penyelamat menggali puing-puing dengan tangan kosong.

Batu-batu yang runtuh memenuhi jalan-jalan sempit. Di luar rumah sakit, sekitar 10 jenazah tergeletak dalam selimut sementara kerabat yang berduka berdiri di dekatnya.

"Ketika saya merasakan bumi berguncang di bawah kaki saya dan rumah miring, saya bergegas mengeluarkan anak-anak saya. Namun tetangga saya tidak bisa," kata Mohamed Azaw.

Sayangnya tidak ada seorang pun yang ditemukan hidup di keluarga tetangganya itu. Ayah dan anak laki-lakinya ditemukan tewas dan mereka masih mencari ibu dan putrinya.

Tim penyelamat berdiri di atas lantai satu bangunan di Amizmiz, dengan potongan karpet dan furnitur menonjol dari puing-puing. Antrian panjang terjadi di luar satu-satunya toko yang buka ketika orang-orang mencari perbekalan.

Tim penyelamat juga menghadapi reruntuhan batu-batu besar yang  menghalangi jalan merekadari Amizmiz ke desa terdekat.

Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 11 ​​malam (22.00 GMT) itu berdampak pada wilayah pegunungan High Atlas. Getaran juga terasa hingga Huelva dan Jaen di Andalusia di Spanyol selatan.

Jurnalis Alice Morrison berbicara kepada BBC dari Pegunungan Atlas dengan latar belakang batu-batu besar longsor dan  memblokir banyak jalan menuju lokasi penyelamatan.

“Ini apokaliptik,” katanya. “Ada bebatuan di mana-mana, ada lubang besar, bahkan ada retakan tepat di depan kaki saya yang menutupi separuh jalan.”

Tidak ada listrik atau sinyal telepon di desanya, tambahnya, jadi dia harus bersepeda sejauh 16 km (10 mil) hanya untuk menelepon ibunya.

Di Marrakesh, Masjid Koutoubia yang terkenal, yang dibangun pada abad ke-12, rusak akibat gempa bumi kali ini namun luas kerusakannya masih belum jelas.

Menaranya setinggi 69 meter (226 kaki) dikenal sebagai "atap Marrakesh". Warga Maroko juga mengunggah video yang menunjukkan kerusakan pada bagian tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES