Inggris Akan Melatih Anjing Pelacak dengan Gunakan Kaki Manusia yang Diamputasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para ahli di Inggris memulai metode baru bagi anjing pelacak untuk menemukan jenasah korban manusia mulai bulan depan dengan manfaatkan kaki manusia yang diamputasi.
Selama ini metode yang digunakan untuk mengajari anjing pelacak menemukan korban-korban manusia dalam berbagai peristiwa itu menggunakan daging babi.
Advertisement
Dilansir The Irish Times, kaki manusia yang diamputasi itu "sumbangan" dari seorang pasien diabetes dan sudah atas persetujuan.
Kaki manusia yang diamputasi itu akan digunakan dalam eksperimen, untuk melihat apakah kaki tersebut bisa membantu anjing polisi menemukan mayat korban. Eksperimen menggunakan kaki manusia yang diamputasi ini kali pertama dilakukan oleh Inggris.
Kantor berita PA menyebutkan, rencana uji coba ilmiah ini bila disetujui akan dilakukan bulan depan di Porton Down.
Menurut sumber pemerintah Inggris, dengan menggunakan metode kaki manusia yang diamputasi itu, diharapkan bisa digunakan untuk melihat apakah anjing bisa membedakan antara sisa-sisa hewan dan manusia.
Anjing-anjing tersebut biasanya dilatih untuk mencari mayat orang hilang dengan menggunakan daging babi.
Tapi, tanpa pelatihan menggunakan jaringan manusia, ada risiko anjing bisa kehilangan korban yang sedang dicari.
Perlu diketahui, bahwa proyek yang melibatkan beberapa tim anjing polisi ini akan berlangsung di sebuah lokasi penelitian dengan keamanan tinggi dekat Salisbury, di Wiltshire, pada bulan Oktober mendatang.
Nantinya anjing akan dilatih mengendus sampel aroma hewan dan manusia yang membusuk untuk menguji apakah mereka bisa mengidentifikasi perbedaannya.
Namun untuk memulai penelitian yang ditugaskan oleh Kementerian Dalam Negeri Inggris ini harus berdasarkan hukum untuk mendapatkan Persetujuan etis dari Health Research Authority (HRA).
"Aplikasi tersebut saat ini sedang ditinjau oleh badan tersebut dan diperkirakan akan diperbarui dalam beberapa hari mendatang," kata juru bicara HRA.
"HRA juga telah diberitahu bahwa proyek tersebut telah ditinjau oleh komite etika penelitian Kementerian Pertahanan," tambahnya.
Jika berhasil, uji coba ini bisa menyebabkan perubahan dalam kebijakan pemerintah Inggris tentang bagaimana anjing polisi dilatih.
Hal itu terjadi ketika Dewan Kepala Kepolisian Nasional (NPCC) sedang meninjau praktik pelatihan anjing.
Sebuah sumber mengatakan kepada PA, ini adalah kali pertama penelitian semacam ini dilakukan di Inggris dan ini bisa menjadi terobosan jika menunjukkan bahwa penggunaan daging manusia dalam pelatihan dapat membantu anjing menemukan lebih banyak korban yang hilang.
Pekerjaan ini bahkan berpotensi membuka jalan bagi negara ini untuk memiliki peternakan tubuh yang pertama.
Body farm adalah fasilitas penelitian yang mempelajari penguraian mayat manusia.
Ada beberapa di Amerika Serikat, satu di Australia dan satu lagi di Belanda yang dianggap satu-satunya di Eropa, namun sejauh ini Inggris belum memiliki Body Farm ini.
Karena itu metode penggunaan kaki manusia yang diamputasi untuk penelitian ilmiah penemuan korban manusia dalam sebuah bencana akan dimulai bulan depan di Inggris. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.