Peristiwa Internasional

Segenggam Batu Asteroid Bikin NASA Harap-harap Cemas

Minggu, 24 September 2023 - 14:38 | 85.32k
Di lokasi yang terik di Utah AS inilah kapsul yang berisi sampel batuan dan debu dari asteroid Bennu diperkirakan akan mendarat dengan parasut. (FOTO: NASA)
Di lokasi yang terik di Utah AS inilah kapsul yang berisi sampel batuan dan debu dari asteroid Bennu diperkirakan akan mendarat dengan parasut. (FOTO: NASA)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, hari ini, Minggu (24/9/2023) harap-harap cemas menunggu "jatuhnya" kapsul berisi batuan asteroid yang dikirim pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx.

Tegang karena batuan dan debu dari Asteroid Bennu yang ditunggu-tunggu itu sangat bahkan lebih dari sangat penting untuk dipelajari, karena akan bisa membantu para ilmuwan memahami detail penting tentang asal usul tata surya kita dari asteroid sisa d masa awal 4,5 miliar tahun yang lalu ini.

Advertisement

"Saat kami mendapatkan kembali asteroid Bennu seberat 250 gram (8,8 ons) ke Bumi, kami akan melihat material yang sudah ada sebelum planet kita. Bahkan mungkin beberapa butir yang sudah ada sebelum Tata Surya kita," kata Peneliti Utama di bidang tersebut, Prof Dante Lauretta seperti  dikutip dari BBC pada Sabtu (23/9/2023) kemarin.

Dante menuturkan, timnya mencoba mencari tahu asal terciptanya bumi, seperti dari mana lautan memperoleh air hingga molekul organik yang membentuk kehidupan di Bumi, dimana banyak di antaranya kemungkinan seperti Bennu.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kapsul yang dilepas oleh OSIRIS-REx dan membawa hadiah kosmik yang langka berupa sampel batu dan tanah murni dari asteroid Bennu itu akan mendarat di gurun Utah, Amerika Serikat.

Saat ini sejumlah petugas NASA sedang dikerahkan di area gurun Utah yang diperkirakan parasuit  pembawa kapsul ini akan mendarat.

OSIRIS-REx sempat melakukan penyesuaian jalur akhir pada tanggal 17 September 2023 lalu, sebelum melepas  sampel pada hari ini, 24 September 2023.

Pada 17 September  para insinyur OSIRIS-REx NASA sedikit menggeser lintasan pesawat ruang angkasa itu untuk menyempurnakan lokasi pendaratan kapsul sampelnya, yang akan dikirim ke Bumi pada 24 September.

Pesawat ruang angkasa itu akan menembakkan pendorongnya sebentar pada hari Minggu ini untuk mengubah kecepatannya sebesar 7 inci per menit (3 mm/detik) relatif terhadap Bumi.

Manuver koreksi terakhir ini tentu saja akan memindahkan perkiraan lokasi pendaratan kapsul sampel ke timur sejauh hampir 8 mil, atau 12,5 kilometer dari pusat zona pendaratan yang telah ditentukan di dalam area berukuran 36 mil kali 8,5 mil (58 kilometer kali 14 kilometer) di permukaan seperti yang sudah dilakukan selama Tes dan Pelatihan Utah Departemen Pertahanan.

Manuver hari Minggu ini merupakan perubahan dari  manuver kritis pada 10 September lalu untuk mengarahkan pesawat ruang angkasa tersebut melepaskan kapsul sampelnya dari ketinggian 63.000 mil (atau 102.000 kilometer) di atas permukaan bumi akhir pekan ini.

Pesawat luar angkasa tersebut saat ini berjarak sekitar 1,8 juta mil, atau 2,8 juta kilometer jauhnya, dan melaju dengan kecepatan sekitar 14.000 mph (sekitar 23.000 kpj) menuju Bumi.

Agar berhasil mengirimkan sampel batuan dan debu dari asteroid Bennu seberat 8,8 ons ke dekat Bumi, operator pesawat ruang angkasa perlu memastikan OSIRIS-REx bergerak dengan kecepatan dan arah yang tepat untuk melepaskan kapsul sampel ke atmosfer, dan mendaratkannya di Utah Test and Training Range milik Departemen Pertahanan AS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES