Peristiwa Internasional

Ini pun Akan Berlalu!

Selasa, 03 Oktober 2023 - 10:07 | 164.90k
Subscribe TIMES TV KLIK
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, IRAK – Sebuah aula gedung megah di distrik Hamdaniya, Provinsi Niniwe, Irak, Selasa (26/9/2023) malam. Gedung itu dipenuhi dengan lampu berkelap-kelip. Aula besar itu bergema dengan suara tawa dan nyanyian. 

Haneen dan Revvan, dua jiwa muda yang bersiap memulai babak baru dalam hidup mereka, berjalan untuk berdansa di lantai pesta. Mereka menikmati kebahagiaan yang meluap.

Advertisement

Tamu-tamu, dengan gaun dan jas terbaik mereka berbaur. Menari. Menikmati perayaan.

Namun, dalam sekejap, kebahagiaan berubah menjadi teror. Sebuah kembang api, yang seharusnya menambah kemeriahan, malah menjadi malaikat maut. Percikan api dari kembang api tersebut menyambar dekorasi yang mudah terbakar.

Dalam hitungan menit, api melalap seluruh ruangan aula penuh api. Asap mengepung tamu-tamu yang panik. 

Asap hitam mengepul ke udara. Menutupi langit malam Irak yang sebelumnya cerah. Jeritan memilukan terdengar di antara kobaran api. 

Ratusan orang terjebak. Ratusan orang berlarian mencari jalan keluar. Beberapa yang beruntung berhasil meloloskan diri. Anak-anak terpisah dari ibunya. Suami terpisah dari istri. 

Kejadian tragis itu mengakhiri 113 nyawa, sementara 150 lainnya terluka parah. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan berubah menjadi duka yang mendalam. 

Haneen dan Revvan, yang seharusnya memulai petualangan baru, ditinggalkan dengan kenangan yang tak akan pernah terlupakan. Saudara dan keluarga mereka banyak yang menjadi korban tragedi itu. 

Dua emosi yang begitu kontras. Kebahagiaan dan kesedihan, tiba-tiba bertemu dalam satu malam. 

Kebakaran yang menyambar gedung pernikahan di Irak adalah simbol dari realita kehidupan kita. Tak terduga, penuh kontras, dan sering kali tanpa peringatan.

Sebuah momen yang seharusnya menjadi perayaan cinta dan persatuan, dalam sekejap berubah menjadi bencana yang menyedihkan. Namun, dalam tragedi tersebut, kita juga diberikan pelajaran tentang makna kehidupan itu sendiri.

Sebuah pernikahan, simbol dari kebahagiaan dan cinta, dalam seketika menjadi bencana yang membawa kesedihan mendalam. Namun, dalam kesedihan tersebut, kita juga diberikan kesempatan untuk merenung dan memahami makna kehidupan yang sesungguhnya.

Dalam kehidupan ini, kebahagiaan dan kesedihan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Seperti matahari dan hujan, keduanya sering kali datang bersamaan.

Namun, alih-alih mempertanyakan mengapa kesedihan hadir di tengah kebahagiaan, seharusnya kita memahami bahwa keduanya adalah bagian dari siklus kehidupan.

Sanai, penyair sufi Persia (sekarang Irak) pernah berkata, "Ini pun akan berlalu" (This too, shall pass).

Ya, kebahagiaan yang kita rasakan hari ini, mungkin akan berubah menjadi kesedihan besok.

Sebaliknya, kesedihan yang kita alami saat ini, mungkin akan berubah menjadi kebahagiaan di masa mendatang. Namun, satu hal yang pasti: baik kebahagiaan maupun kesedihan, keduanya adalah sementara. Semua akan berlalu. 

Manusia seringkali terjebak dalam perasaan sendiri. Seolah-olah itu adalah realita mutlak. Namun, sebenarnya, kehidupan ini penuh dengan perubahan. 

Hari ini kita mungkin sedih, tapi siapa tahu besok kita akan menemukan alasan untuk tersenyum kembali.

Penting bagi kita untuk selalu mengingat bahwa setiap kejadian dalam hidup ini memiliki hikmahnya sendiri. Meskipun kita mungkin tidak memahaminya saat itu juga, namun dengan berjalannya waktu, kita akan menyadari bahwa setiap peristiwa, baik suka maupun duka, adalah bagian dari perjalanan kita dalam mencari makna kehidupan yang sesungguhnya.

Fainna ma'al 'usri yusra. Inna ma'al 'usri yusra. "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Q.S. Al-Insyirah: 5-6). 

Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk melewati setiap kesulitan dan selalu mengingat bahwa setiap peristiwa dalam hidup ini adalah pelajaran yang berharga. Kebahagiaan dan kesedihan datang bergantian. Dan; "Ini akan berlalu." (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES