Kapal Induk AS Tiba, Israel Bersiap Lakukan Penyerbuan Besar-Besaran

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kapal Induk AS USS Gerald Ford dengan kapal-kapal perang pendukungnya, Rabu (11/10/2023) hari ini telah tiba di laut Mediterania, sementara Israel menyiapkan penyerbuan darat besar-besaran ke Gaza yang sudah terkepung.
Kelompok penyerang itu terdiri atas kapal induk USS Gerald R Ford dengan didampingi kapal perusak berpeluru kendali USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.
Advertisement
USS Gerald Ford dikenal di kalangan pelaut AS sebagai kapal perang terbesar dan terburuk di Angkatan Laut AS.
Kelompok kapal induk AS ini memang diperintahkan untuk memberikan bantuan kepada Israel setelah Hamas menyerang secara tiba-tiba Sabtu lalu.
USS Gerald R. Ford juga merupakan kapal induk Angkatan Laut AS yang paling canggih, bertenaga nuklir dan dengan cepat merapat ke laut Mediterania untuk mendukung Israel.
Dua gambar satelit dari kapal induk sepanjang 330 meter itu terlihat kontras di tengah samudra yang biru ke hitaman.
Kapal induk yang terlihat kecil itu meninggalkan jejak riak laut berwarna putih.
"Gadis besar sedang BERGERAK," akun militer, Funker530 mempostingnya di X, sebelumnya Twitter, yang melacak Ford yang melaju dengan cepat menuju Israel dan Gaza.
Membujur sebagai monster setinggi 76 meter, dan beratnya diperkirakan 100.000 ton ketika bermuatan penuh, empat baling-baling raksasanya bisa menggerakkan USS Gerald Ford hingga kecepatan tertinggi lebih dari 30 knot (56km/jam).
Ford dan 5.000 pelaut serta dek pesawat tempurnya tiba di Mediterania timur pagi ini, untuk menghalangi pihak mana pun yang ingin meningkatkan atau memperluas konflik Israel-Hamas .
Dua hari yang lalu AS memerintahkan kelompok penyerang kapal induk Ford ini berlayar ke Mediterania timur , dan mengambil posisi di lepas pantai Israel dan Gaza.
"Kedatangan pasukan berkemampuan tinggi ini ke wilayah tersebut merupakan sinyal pencegahan yang kuat jika ada pihak yang memusuhi Israel mempertimbangkan untuk mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini," kata Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Michael Kurilla dalam sebuah pernyataan hari ini.
Unjuk kekuatan ini menandakan AS siap merespons apa pun, mulai dari kemungkinan melarang senjata tambahan mencapai Hamas dan melakukan pengawasan.
Penyerbuan Besar-Besaran
Sementara itu ratusan tank Israel dan kendaraan militer lainnya berkumpul di titik kumpul di sekitar Gaza.
Bahkan saat ini ratusan ribu tentara cadangan sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan unit mereka, dan juru bicara militer Israel mengatakan pasukannya memasang “dinding besi” di sepanjang perbatasan wilayah pesisir yang terkepung. daerah kantong.
Ekspektasi akan terjadinya invasi darat skala besar-besaran juga meningkat setelah penumpukan militer Israel besar-besaran itu terus berlanjut di sepanjang perbatasan Gaza.
Besarnya skala mobilisasi ini menunjukkan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan militer besar-besaran terhadap Hamas di Gaza dibandingkan dengan serangan sebelumnya, yang sudah memakan ribuan korban jiwa warga Palestina.
Mairav Zonszein dari International Crisis Group mengatakan: "Ini jelas merupakan persiapan untuk invasi darat besar-besaran. Saya kira tidak ada dasar untuk memahami bagaimana hal itu akan membawa kembali para tawanan atau menyingkirkan Hamas," ujarnya.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa korban tewas akibat serangan Hamas pada hari Sabtu yakni serangan militan paling mematikan dalam sejarahnya, telah melampaui 1.000 orang dan gelombang demi gelombang serangan udara menghantam wilayah tersebut.
Di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Israel akan melancarkan invasi darat ke Gaza besar-besaran dalam beberapa hari, tentara Israel masih mengumpulkan jenazah, empat hari setelah Hamas mengamuk di kota-kota Israel selatan dalam serangan teroris paling mematikan dalam sejarah negara itu.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |