Peristiwa Internasional

Mediasi Qatar Berhasil Bebaskan Dua Sandera AS Dari Hamas 

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 08:00 | 33.00k
Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Rabbi Meir Hecht atas nama keluarga Raanan, Judith Raanan (kiri) dan putrinya Natalie. (FOTO: Schreenshot NBC).
Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Rabbi Meir Hecht atas nama keluarga Raanan, Judith Raanan (kiri) dan putrinya Natalie. (FOTO: Schreenshot NBC).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAHamas membebaskan dua sandera Amerika Serikat, Judith Raanan dan Natalie Raanan dari Gaza setelah keberhasilsn mediasi Qatar. 

"Judith Raanan dan Natalie Raanan dibebaskan dari Gaza dan dikembalikan ke Israel," kata kantor perdana menteri Israel.

Advertisement

Hamas telah membebaskan dua sandera Amerika, Judith Raanan dan putrinya Natalie Raanan, yang diculik dalam serangannya di Israel selatan.

Dua warga AS ini adalah sandera pertama yang dibebaskan sejak pejuang kelompok Palestina itu melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober.

Selain menyebabkan sedikitnya 1.400 orang meninggal dunia, Hamas juga menyandera sekitar 200 lainnya termasuk dari AS.

"Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedeen al-Qassam membebaskan para sandera itu untuk alasan kemanusiaan setelah upaya mediasi Qatar," kata juru bicara Hamas Abu Ubaida pada hari Jumat, seperti dilansir Al Jazeera.

Kantor perdana menteri Israel membenarkan bahwa Judith Raanan dan putrinya Natalie Raanan telah dibebaskan dan berada di negara tersebut.

Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan berterima kasih kepada Qatar dan Israel atas kemitraan mereka dalam menjamin pembebasan pasangan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pembebasan sandera AS terjadi setelah berhari-hari komunikasi terus menerus dengan semua pihak.

"Qatar berharap dialog akan mengarah pada pembebasan semua sandera sipil dari setiap negara," kata juru bicara tersebut.

Komite Palang Merah Internasional membenarkan pihaknya juga berkontribusi dalam upaya pembebasan kedua warga negara Amerika Serikat tersebut.

"Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membantu memfasilitasi pembebasan ini dengan mengangkut para sandera dari Gaza ke Israel, menggarisbawahi dampak nyata dari peran kami sebagai aktor netral di antara pihak-pihak yang bertikai," kata organisasi ini dalam sebuah pernyataan.

"ICRC terus menyerukan pembebasan segera semua sandera. Kami siap mengunjungi para sandera yang tersisa dan memfasilitasi pembebasan dimasa depan setelah kesepakatan yang dicapai oleh para pihak," ujar mereka.

Hamas mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka melepaskan kedua tawanan tersebut sebagai tanggapan atas upaya diplomatik Qatar. l

Militer Israel sebelumnya mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka yakin sebagian besar tawanan masih hidup.

Menurut pejabat Israel, sebagian besar dari 1.400 orang yang tewas dalam serangan Hamas adalah warga sipil.

Israel membalasnya dengan pemboman tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 4.137 orang di Jalur Gaza.

Jumlah itupun sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Israel juga telah memberlakukan pengepungan total terhadap daerah kantong tersebut dan mengatakan pengepungan tersebut tidak akan dicabut kecuali para sandera Israel dibebaskan.

Mereka yang disandera Hamas itu termasuk perempuan, anak-anak, orang tua dan orang-orang dari negara lain, yang telah berupaya untuk membebaskan mereka, bersama dan beberapa tentara Israel.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES