Gempa Bumi Guncang Nepal, 119 Orang Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nepal diguncang gempa bumi 6,4 SR, Jumat (3/11/203) malam, sedikitnya 137 orang meninggal dunia di sebuah daerah terpencil. Pemerintah Nepal sudah mengerahkan pasukan keamanan untuk membantu upaya penyelamatan.
Gempa bumi yang melanda bagian barat negara Himalaya itu telah diukur oleh Survei Geologi AS pada kedalaman hanya 18 kilometer.
Advertisement
Video dan foto yang diposting di media sosial menunjukkan penduduk setempat menggali puing-puing dalam kegelapan untuk menarik korban gempa bumi selamat dari reruntuhan rumah dan bangunan yang runtuh.
Rumah-rumah yang terbuat dari lumpur rata dengan tanah atau rusak dan para korban gempa bumi berjongkok di luar untuk menyelamatkan diri, sementara sirene kendaraan darurat meraung-raung.
Gempa bumi tersebut terasa hingga ibu kota India, New Delhi yang berada di 500 km dari pusat gempa, dan 42 km selatan Jumla.
"Jumlah korban meninggal dunia mencapai 119 orang dan sedikitnya 100 orang terluka," kata juru bicara kepolisian Provinsi Karnali, Gopal Chandra Bhattarai, kepada AFP seperti dilansir Japan Today.
"Keterpencilan distrik-distrik membuat sulitnya mendapatkan informasi," tambahnya.
Bhattarai menambahkan, pasukan keamanan Nepal telah dikerahkan secara luas untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.
"Beberapa ruas jalan sempat terhalang karena rusak, namun kami berusaha menjangkau kawasan tersebut melalui jalur alternatif," tambahnya.
Rumah sakit distrik setempat dipenuhi warga yang membawa korban luka.
Nepal terletak di garis patahan geologis utama di mana lempeng tektonik India mendorong lempeng Eurasia, membentuk Pegunungan Himalaya, dan gempa bumi merupakan kejadian yang memang biasa terjadi.
"Kami mendapat informasi bahwa ada korban jiwa dan kerusakan fisik di dua distrik akibat gempa tersebut," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Nararyan Prasad Bhattarai.
Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal menyatakan kesedihannya yang mendalam atas gempa bumi ini.
Hampir 9.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 22.000 orang terluka pada tahun 2015 ketika gempa bumi berkekuatan 7,8 SR melanda Nepal, dan menghancurkan lebih dari setengah juta rumah.
Bencana ini waktu itu merusak atau menghancurkan hampir 8.000 sekolah, menyebabkan hampir satu juta anak kehilangan ruang kelas.
Ratusan monumen dan istana kerajaan, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO di Lembah Kathmandu yang menarik pengunjung dari seluruh dunia, hancur, dan hal itu merupakan pukulan besar bagi pariwisata.
Enam orang meninggal dunia pada November tahun lalu ketika gempa berkekuatan 5,6 SR melanda distrik Doti, dekat Jajarkot.
Pengguna media sosial India melaporkan merasakan gempa pada hari Jumat di kota utara Lucknow dan Patna. "Beberapa jam kemudian, gempa susulan terjadi di daerah yang sama dengan kekuatan 4,0 SR," kata USGS.
Gempa bumi 5,6 SR ini, semalam telah mengguncang sebuah daerah terpencil di Nepal yang menyebabkan sedikitnya 119 orang meninggal dunia.
Kabar terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,4 SR di Nepal sampai malam ini mencapai 137 orang, dan tim SAR masih terus menyusuri daerah-daerah pegunungan menuju pusat gempa bumi untuk mengevakuasi para korban. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |