Peristiwa Internasional

Tanpa Listrik, 36 Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza Dikhawatirkan Meninggal

Rabu, 15 November 2023 - 09:00 | 41.26k
Bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di rumah sakit Al Shifa Gaza setelah listrik padam. (FOTO: SWI swissinfo.ch)
Bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur setelah dikeluarkan dari inkubator di rumah sakit Al Shifa Gaza setelah listrik padam. (FOTO: SWI swissinfo.ch)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setidaknya 36 bayi prematur yang baru lahir di rumah sakit Al-Shifa, Gaza dikhawatirkan meninggal dunia karena tidak ada pasokan listrik.

Rumah sakit terbesar di Gaza ini, kini dikepung secara rapat oleh tentara Israel dengan segala peralatan perangnya karena diduga sebagai markas Hamas dalam operasi militernya.

Advertisement

Hamas beserta otoritas kesehatan Gaza telah berkali-kali membantah tentang digunakannya rumah sakit Al Shifa sebagai markas Hamas.

Bahkan Amerika Serikat terus memperkuat pembelaannya terhadap Israel dengan mengatakan pihaknya memiliki informasi intelijen bahwa Hamas menggunakan rumah sakit Gaza untuk menjalankan operasi militer.

Juru bicara AS John Kirby mengatakan intelijen menunjukkan Hamas menggunakan rumah sakit untuk menjalankan operasi militer dan mungkin untuk menyimpan senjata, dan mengatakan ini merupakan kejahatan perang.

Padahal seperti dilansir The Guardian, hingga saat ini ada sekitar 600 pasien. Sejak Sabtu sudah 40 pasien termasuk 3 bayi prematur telah meningga dunia karena tidak ada pasokan listrik.

Koresponden Channel 4 Secunder Kermani baru saja menyatakan di X, bahwa terakhir kali dia berbicara dengan dokter di rumah sakit tersebut, ada 600 pasien di sana. Selain itu terdapat pula ribuan warga Palestina yang dilaporkan berlindung di rumah sakit tersebut.

Kementerian Kesehatan, Selasa kemarin mengatakan, bahwa 40 pasien, termasuk tiga bayi, telah meninggal sejak generator darurat Shifa kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu. Menurut kementerian itu, kini masih ada 36 bayi lainnya berisiko meninggal karena tidak ada listrik di inkubator.

"Sebanyak 36 bayi prematur lainnya membutuhkan perawatan neonatal, dan sementara mereka sampai sekarang  masih hidup," kata Dr Ahmed El Mokhatallali, seorang ahli bedah, kepada NBC News pada hari Selasa.

Kabar terbaru, dokter-dokter telah memindahkan lusinan bayi prematur itu dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza ke daerah yang masih memiliki aliran listrik, karena para dokter berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga bayi-bayi tersebut tetap hidup dengan perawatan medis dasar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES