Iran Perkenalkan Rudal Balistik Hipersonik Baru Fattah-2

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Iran telah meluncurkan rudal balistik baru produksi Iran sendiri, Fattah-2 yang diklaim bisa melaju dengan kecepatan hipersonik, lima kali kecepatan suara.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Minggu (19/11/2023) telah mengunjungi pusat Pasukan Dirgantara Pengawal Revolusi saat rudal balistik hipersonik Fattah-2 itu dipamerkan ke publik.
Advertisement
Senjata hipersonik, yang terbang dengan kecepatan melebihi Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, tentu bisa menimbulkan tantangan penting bagi sistem pertahanan rudal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.
Rudal balistik terbang pada lintasan dimana sistem anti-rudal seperti sistem Patriot AS bisa mengantisipasi jalurnya dan mencegatnya. Tetapi semakin tidak teratur jalur penerbangan rudal, maka semakin sulit untuk dicegat.
Pada bulan Juni lalu Iran meluncurkan sistem rudal Fattah-1. Pada saat itu Fattah-1 diklaim kecepatannya bisa mencapai Mach 15, yaitu 15 kali kecepatan suara. Tiongkok diyakini sedang mengejar senjata tersebut, begitu pula Amerika.
Rusia juga mengklaim telah menerjunkan senjata tersebut dan mengatakan pihaknya menggunakannya di medan perang di Ukraina. Namun, kecepatan dan kemampuan manuver bukanlah jaminan rudal tersebut akan berhasil mencapai sasaran.
Angkatan udara Ukraina pada bulan Mei mengatakan pihaknya menembak jatuh rudal hipersonik Kinzhal Rusia dengan baterai Patriot.
Negara-negara Teluk Arab yang bersekutu dengan AS banyak menggunakan sistem rudal Patriot di wilayah tersebut. Israel, saingan utama Iran di Timur Tengah, juga memiliki pertahanan udara yang kuat.
Fattah dipersenjatai dengan mesin berbentuk bola yang ditenagai bahan bakar padat, ditambah dengan nozel yang dapat disesuaikan, memfasilitasi manuver segala arah di dalam dan di luar atmosfer bumi, sebagaimana diuraikan dalam laporan Tasnim.
Fattah-2 meningkatkan kehebatan Iran dalam persenjataan hipersonik, yang dikategorikan dalam kelas senjata hipersonik HGV, menampilkan kemajuan teknologi bangsa dalam domain eksklusif ini.
Pengungkapan ini menempatkan Iran di antara sekelompok negara terpilih di mana hanya empat negara secara global yang telah menguasai rekayasa dan pembuatan rudal balistik hipersonik canggih tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |