Peristiwa Internasional

Gencatan Senjata Israel-Hamas: Hari Ini Lebih Banyak Sandera dan Tahanan yang Dibebaskan

Sabtu, 25 November 2023 - 19:39 | 33.05k
Anggota keluarga saat menyambut pembebasan tahanan Palestina, Fatima Amarneh di dekat Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada hari Sabtu. (FOTO: CNN/Reuters)
Anggota keluarga saat menyambut pembebasan tahanan Palestina, Fatima Amarneh di dekat Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada hari Sabtu. (FOTO: CNN/Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah sandera dan tahanan yang akan dibebaskan baik oleh Hamas maupun Israel pada hari Sabtu (25/11/2023) sore ini akan lebih banyak.

Dari sumber keamanan Mesir seperti yang disampaikan kepada Reuters, diperoleh kabar, dari daftar yang mereka peroleh, sebanyak 14 sandera akan dibebaskan Hamas.

Advertisement

Para pejabat Mesir mengatakan, mereka memperkirakan jadwal hari Sabtu ini akan serupa dengan hari Jumat, dimana pembebasan sandera oleh Hamas pada sore hari diikuti beberapa jam kemudian dengan pembebasan tahanan Israel.

Sebelumnya, Israel juga menyatakan telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan dari Gaza pada Sabtu oleh Hamas. Dari pihak Israel, hari ini akan membebaskan 42 tahanan Palestina

Pertukaran sandera dengan tahanan itu juga telah dijadwalkan pada hari kedua gencatan senjata yang memungkinkan bantuan kemanusiaan penting masuk ke Jalur Gaza dan memberikan kelonggaran pertama bagi warga sipil setelah tujuh minggu perang.

Pada hari pertama kemarin, setelah dicapai kesepakatan gencatan senjata selama empat hari, Hamas telah membebaskan 24 dari sekitar 240 sandera yang dibawa ke Gaza setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Serangan Hamas inilah yang kemudian memicu perang, sementara Israel membebaskan 39 warga Palestina dari penjara.

Mereka yang dibebaskan dari penawanan di Gaza kemarin adalah 13 warga Israel, 10 warga negara Thailand, dan satu warga negara Filipina.

Selama jeda empat hari, Hamas akan membebaskan sedikitnya 50 sandera, dan Israel akan membebaskan 150 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Bisa diperpanjang 

Israel mengatakan, gencatan senjata bisa diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan – sesuatu yang oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden diharap bisa terwujud.

Gencatan senjata antara Israel dengan Hamas dimulai sejak Jumat pagi, dan telah menciptakan ketenangan pertama bagi 2,3 juta warga Palestina di Gaza yang terguncang dan putus asa akibat pemboman Israel yang tiada henti.

Israel, seperti disampaikan Pemerintah Hamas di Gaza, telah membunuh hampir 15.000 warga Palestina, tepatnya 14.854 orang  dengan gempuran bom dan artileri yang tiada henti sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Dari jumlah itu, 6.150 diantaranya adalah anak-anak dan 4.000 lainnya para wanita, dan 36.000 orang lainnya terluka.

Sedangkan kelompok Hamas yang melakukan serangan 7 Oktober telah membunuh 1200 warga Israel. Serangan inilah yang memicu penyerbuan besar-besaran oleh Israel itu.

Sementara itu sejak kemarin, tembakan roket dari militan Gaza ke Israel juga tidak terdengar lagi.

PBB mengatakan jeda selama empat hari ini memungkinkan mereka meningkatkan pengiriman makanan, air, dan obat-obatan dalam volume besar sejak dimulainya kembali konvoi bantuan kemanusiaan pada 21 Oktober.

Tanker-tanker PBB itu juga mampu menyalurkan 129.000 liter (34.078 galon) bahan bakar, ini sudah lebih dari 10% volume harian sebelum perang, serta gas untuk memasak yang merupakan kali pertama sejak perang dimulai.

Untuk pertama kalinya pula dalam sebulan lebih, bantuan mencapai Gaza utara, tempat dimana menjadi fokus serangan darat Israel.

Konvoi PBB juga mengirimkan tepung pada dua fasilitas penampungan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran.

PBB mengatakan, pihaknya dan Bulan Sabit Merah Palestina juga berhasil mengevakuasi 40 pasien dan anggota keluarga dari sebuah rumah sakit di Kota Gaza, tempat sebagian besar pertempuran terjadi, ke sebuah rumah sakit di Khan Younis.

Namun, kelegaan yang dihasilkan oleh gencatan senjata itu masih tidak memberi kepuasan bagi kedua belah pihak. Di kalangan warga Israel, faktanya bahwa tidak semua sandera akan dibebaskan, sedangkan di kalangan warga Palestina karena singkatnya jeda peperangan ini.

Gencatan senjata yang singkat ini pula membuat Gaza terperosok dalam krisis kemanusiaan karena masih dibawah ancaman bahwa pertempuran akan berlanjut, setelah waktu jeda berakhir.

Apalagi Israel jelas telah berjanji akan melanjutkan serangan besar-besaran setelah gencatan senjata ini berakhir.

Hari kedua gencatan senjata, dikabarkan akan lebih banyak jumlah sandera dan tahanan yang dibebaskan. Hamas akan membebaskan 14 orang sandera, dan Israel akan membebaskan setidaknya 42 tahanan dari penjara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES