Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Dua Hari

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Qatar, Senin (27/11/2023). mengatakan, kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan yang menghentikan pertempuran di Jalur Gaza telah diperpanjang dua hari lagi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari tidak segera mengkonfirmasi rincian kesepakatan tersebut. Namun ia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi, bahwa kesepakatan tersebut antara lain termasuk dilanjutkannya pembebasan sandera dan pengiriman bantuan.
Advertisement
Majed Al Ansari menyatakan di X bahwa 33 warga Palestina yang berada di penjara Israel akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan 11 sandera Israel.
"Tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel termasuk 30 anak di bawah umur dan tiga wanita," kata Al Ansari.
Ia juga mencatat, sandera Israel yang dibebaskan antara lain tiga warga negara Prancis, dua warga negara Jerman, dan enam warga negara Argentina.
Sebanyak 11 sandera itu, Senin telah diterima oleh Palang Merah dan sedang dalam perjalanan menuju Israel, kata Pasukan Pertahanan Israel pada hari Senin.
Pembebasan tersebut terjadi setelah Qatar mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza selama dua hari tambahan
Tujuh belas sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, sehari sebelumnya, yakni pada hari Minggu, dibebaskan termasuk Abigail Mor Idan bocah berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika berusia empat tahun. Israel membebaskan 39 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
Jeda terbatas pertama dalam pertempuran secara resmi dimulai pada hari Jumat, dan Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berharap gencatan senjata saat ini akan diperpanjang untuk memungkinkan lebih banyak tawanan dibebaskan.
Pejabat Qatar itu menambahkan, pe norpanjangan gencatan senjata itu berarti 20 lagi tawanan Gaza, 60 warga Palestina akan dibebaskan.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Majed Al Ansari mengatakan, berdasarkan kesepakatan awal, 10 tawanan Gaza akan dibebaskan setiap hari selama perpanjangan tersebut.
"Kami mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari ke depan. Di pihak Palestina, itu berarti 60 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar itu.
Al Ansari menambahkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza juga akan terus berlanjut, begitu pula dengan jeda pertempuran.
Gencatan senjata selama empat hari semula dijadwalkan berakhir pada hari ini Selasa (28/11/2023). Gencatan itu menandai terobosan diplomatik besar pertama dalam konflik tersebut, dan memberikan kelonggaran sementara bagi wilayah kantong yang terkepung dan memungkinkan pembebasan beberapa sandera.
Selama tiga hari pertama, Hamas membebaskan total 58 sandera, terutama perempuan dan anak-anak, dan Israel membebaskan 117 tahanan dan tahanan Palestina. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |