Peristiwa Internasional

Ngeri, Jendela Boeing 737 Alaska Airlines Meledak dan Lepas Setelah Lepas Landas

Minggu, 07 Januari 2024 - 05:27 | 36.15k
Masker oksigen penumpang bergelantungan di atap cabin pesawat Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines Penerbangan 1282 di samping jendela dan sebagian dinding yang hilang setelah mengalami depresurisasi. (FOTO: the Independent/Reuters)
Masker oksigen penumpang bergelantungan di atap cabin pesawat Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines Penerbangan 1282 di samping jendela dan sebagian dinding yang hilang setelah mengalami depresurisasi. (FOTO: the Independent/Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ngeri, sebuah pesawat terbang komersial Boeing 737-9 Max Alaska Airlines panel jendelanya meledak dan lepas hingga membuat lubang sebesar lemari es, beberapa saat setelah lepas landas dari Portland, Oregon, Amerika Serikat, Jumat (5/1/2024)

Akibatnya pesawat kehilangan tekanan kabin secara cepat dan membuat pakaian seorang anak tersedot keluar dan menyebabkan masker oksigen terjatuh dari langit-langit.

Advertisement

Namun ajaibnya tidak ada satu pun dari 174 penumpang dan enam anggota yang terluka. Pilot melakukan pendaratan darurat dengan aman.

Maskapai ini meminta maaf kepada mereka yang terkena dampak, dengan mengatakan bahwa pemeriksaan tidak menemukan temuan yang mengkhawatirkan. Pesawat yang membawa 174 penumpang dan awak itu mendarat dengan selamat di Portland.

Evan Smith, salah satu dari 171 penumpang di dalamnya, mengatakan ada ledakan sangat keras di bagian kiri belakang pesawat dan suara woosh - dan semua masker udara terjatuh.

Mereka mengatakan ada seorang anak di barisan itu yang bajunya terlepas dan keluar dari pesawat dan ibunya memeganginya untuk memastikan dia tidak ikut tersedot.

Penumpang lainnya, Elizabeth Lee menambahkan, sebagian pesawat hilang dan angin bertiup sangat kencang. Tapi semua orang sudah duduk di kursi masing-masing dan mengenakan sabuk pengaman.

Penumpang Jessica Montoia juga menggambarkan penerbangan itu sebagai "perjalanan dari neraka" dan menambahkan sebuah telepon genggam milik seorang pria tersedot oleh angin.

Beberapa jam setelah insiden mengerikan itu, Alaska Airlines mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penerbangan seluruh armadanya yang terdiri dari 65 Max 9 untuk pemeriksaan dan pemeliharaan.

CEO Ben Minicucci mengatakan Alaska memperkirakan inspeksi akan selesai sampai beberapa hari ke depan.

Bahkan larangan terbang dalam waktu singkat akan menimbulkan masalah besar bagi maskapai dan penumpangnya yang mengoperasikan Boeing 737 Max 9 lebih dari seperempat armada Alaska. 

Hari itu juga, Alaska membatalkan sekitar 100 penerbangan, atau 13% dari jadwalnya, pada tengah hari di Pantai Barat, menurut FlightAware. United Airlines juga mengoperasikan armada besar yang terdiri dari 737 jet Max 9.

Seorang juru bicara United Airlines mengatakan pada hari Sabtu, bahwa maskapai tersebut belum mengumumkan apa pun tentang armada Max-nya.

Boeing menghadapi pengawasan baru mengenai keselamatan pesawat terlarisnya setelah pejabat federal mengumumkan penghentian sementara pesawat Boeing 737 Max 9 pada hari Sabtu, menyusul penerbangan mengerikan di mana sebuah pesawat jet Alaska Airlines ditinggalkan dengan lubang menganga di sisinya itu.

Administrasi Penerbangan Federal mengatakan pihaknya memerlukan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 Max 9 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan AS atau diterbangkan di Amerika Serikat oleh maskapai asing.

Perintah darurat FAA itu jelas akan mempengaruhi sekitar 171 pesawat di seluruh dunia, dan ini merupakan pukulan terbaru bagi Boeing atas jajaran jet Max, yang terlibat dalam dua kecelakaan mematikan tak lama setelah debut mereka.

Pada hari Jumat, panel jendela Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines meledak dan terlepas beberapa menit setelah lepas landas dari Portland, Oregon, Amerika Serikat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES