Peristiwa Internasional

Petani Jerman Protes, Ribuan Traktor Menyumbat Lalu Lintas Ibukota Berlin

Senin, 15 Januari 2024 - 21:46 | 38.47k
Dengan traktornya, petani Jerman protes di depan Gerbang Brandenburg yang ikonik di Berlin. (FOTO: Al Jazeera)
Dengan traktornya, petani Jerman protes di depan Gerbang Brandenburg yang ikonik di Berlin. (FOTO: Al Jazeera)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ribuan traktor menyumbat lalu lintas Berlin, Jerman, Senin (15/1/2024) ketika para petaninya, sopir truk, dan buruh tani melakukan protes atas rencana pemerintah mengakhiri keringanan pajak bahan bakar diesel.

Ribuan petani, supir truk, dan pekerja pertanian Jerman itu berkumpul di jalan arteri dengan traktor dan alat berat lainnya di depan Gerbang Brandenburg yang ikonik di Berlin, Jerman.

Advertisement

Mereka marah karena pemerintah berencana mengakhiri keringanan pajak bahan bakar diesel untuk sektor pertanian.

Ribuan petani, supir truk, dan pekerja pertanian Jerman berkumpul dengan traktor dan alat berat lainnya di depan Gerbang Brandenburg yang ikonik di Berlin untuk melakukan demonstrasi lagi.

Dilansir Al Jazeera, polisi memperkirakan, setidaknya 3.000 traktor telah tiba untuk melakukan protes dan sekitar 2.000 lainnya sedang dalam perjalanan sebagai klimaks dari protes mereka selama seminggu.

Traktor-traktor memblokir lalu lintas di beberapa bagian kota dan badan angkutan umum Berlin melaporkan penundaan layanan yang besar.

Sekitar 10.000 orang telah mendaftar untuk mengikuti demonstrasi menentang rencana Kanselir Olaf Scholz untuk memotong subsidi, namun polisi Berlin memperkirakan akan lebih banyak lagi orang yang akan datang.

"Sebanyak 1.300 petugas polisi telah dikerahkan untuk mengamankan jalannya unjukrasa para petani itu," kata kepala polisi Berlin, Barbara Slowik kepada para pemimpin kota pada hari Senin.

Pada Minggu malam, polisi sempat menghentikan traktor saat memasuki wilayah demonstrasi di distrik pemerintahan ibu kota. "Tapi tidak bisa bertahan  lama," kata juru bicara polisi.

Seminggu terakhir, para petani itu memblokir pintu masuk jalan raya dan memperlambat lalu lintas di seluruh Jerman, karena tidak puas dengan konsesi yang telah diberikan pemerintah.

Berlin mengumumkan rencana untuk memotong subsidi dan keringanan pajak pada kendaraan diesel dan pertanian setelah keputusan pengadilan membuat anggaran pemerintah mencapai miliaran euro, memaksa koalisi Scholz mencari penghematan.

Pemerintah, yang sebagian telah membatalkan rencana tersebut, membela pengurangan tersebut dengan menunjuk pada peningkatan pendapatan petani dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun keuangan 2022-2023, peternakan menghasilkan rekor keuntungan rata-rata sebesar 115.400 euro ($126.000), meningkat 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut angka industri.

Pada tanggal 4 Januari, pemerintah mengatakan pembebasan pajak untuk kendaraan pertanian akan dipertahankan dan pemotongan keringanan pajak solar akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan dalam pesan video pada hari Sabtu, bahwa pemerintah mempertimbangkan argumen para petani, dan Scholz yakin pemerintah telah menghasilkan kompromi yang baik

Namun para petani, dengan dukungan vokal dari oposisi konservatif dan partai sayap kanan mengatakan, konsesi yang diberikan pemerintah tidak cukup.

"Petani akan mati," kata petani Karl-Wilhelm Kempner, Minggu saat ia menaiki bus di Cologne untuk menuju demonstrasi. 

"Masyarakat harus memahami bahwa akan ada lebih banyak pangan yang diimpor jika subsidi tidak dipulihkan," kata dia.

Karena itu ribuan petani Jerman itu kemudian berunjukrasa, berkumpul di Berlin pada hari Senin untuk melakukan demonstrasi dengan cara memenuhi jalan-jalan di sekitar Gerbang Brandenburg yang terkenal di kota itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES