Terancam Punah: 7 Kura-kura Aldabra Ditemukan Mati Dalam Satu Tempat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berita buruk menimpa hutan Ashclyst, Devon, Inggris. Sejumlah 7 ekor kura-kura raksasa Aldabra ditemukan mati di satu lokasi. Kejadian tersebut mengancam kelangsungan hidup spesies yang sudah terancam punah ini.
Penemuan pertama terjadi pada (8/1/2024). Dua ekor kura-kura Aldabra ditemukan tak bernyawa di dalam sudut hutan. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri terutama pada petugas kehutanan yang bertanggung jawab.
Advertisement
Seminggu kemudian tepatnya pada Jumat (12/1/2024) lima ekor lainnya ditemukan meninggal. Bangkai hewan yang dilindungi oleh National Trst Inggris terbut ditemukan terlatak di dekat gerbang masuk hutan Ashclyst.
Sekilas Pengetahuan
Kura-kura Aldabra, merupakan sepupu jauh kura-kura raksasa Galapago. Keduanya memegang predikat sebagai spesies kura-kura terbesar di dunia. Sebagai binatang raksasa di jenisnya, hewan ini mampu mencapai ukuran cangkang hingga lebih dari 1 meter.
Umurnya dapat mencapai lebih dari 150 tahun. Dilansir dari Daily Mail, kura-kura Aldabra tertua yang pernag ditemukan berusia 196 tahun. Namun di India, ditemukan pula cangkang jenis reptil ini 255 tahun setelah dilakukan uji karbon.
Hewan ini memakan rerumputan, dedaunan, dan bahkan potongan dahan muda. Dengan segala keunikannya Aldabra telah lama menjadi ikon langka yang dijaga dengan ketat kelestariannya.
Secara umum, kura-kura Aldabra merupakan spesies yang rentan, demikian menurut klasifikasi International Union for Conservation of Nature (IUCN). Meskipun mereka dilindungi dan dipelihara di beberapa taman satwa liar dan koleksi pribadi di Inggris, populasi mereka terus menurun.
Hingga saat ini di hutan Ashclyst diperkirakan terdapat sekitar 100.000 hingga 150.000 kura-kura raksasa tersebut. Diketahui hutan ini merupakan rumah bagi para hewan liar.
Hal tersebut memberikan tekanan ekstra pada upaya pelestarian dan perlindungan spesies ini. Bahkan beberapa pecinta hewan sudah mencoba mengembangbiakkan jenis Aldabra dalam penangkaran atau hutan buatan yang mereka miliki.
Kematiannya Menimbulkan Pertanyaan
Tujuh ekor Aldabra yang meninggal di hutan Ashclyst masih terhitung berusia muda. Pada penemuan pertama, dua kura-kura ditemukan pada tanggal 8 Januari 2024, memberikan petunjuk bahwa sesuatu yang tidak biasa terjadi. Akan tetapi, ketika penemuan berikutnya melibatkan lima kura-kura lainnya seminggu kemudian, kekhawatiran meningkat.
Selain jumlah yang signifikan, yang membuat kejadian ini semakin mencurigakan adalah fakta bahwa kelima kura-kura ini ditemukan diletakkan dekat dengan pintu masuk hutan Ashclyst.
"Saat ini kami sedang menyelidiki kasusnya, apakah ada campur tangan manusia dalam kematian mereka. Kami juga meminta informasi sebanyak mungkin dari penduduk setempat jika ada yang mengetahui kronologi kejadian tersebut," ungkap Inspekur Mark Arthur, petugas kehutanan setempat seperti diansir dari BBC.
Sementara penyelidikan tengah berlangsung, timbul pertanyaan apakah ada unsur kejahatan terhadap spesies yang rentan ini? Apakah kura-kura ini menjadi korban perdagangan ilegal atau tindakan vandalisme yang tidak bertanggung jawab?.
Perlu Perlindungan Ekstra
Pentingnya pelestarian spesies tidak hanya bergantung pada keberadaan mereka dalam lingkungan alamiah. Upaya konsisten kita untuk memahami, menghormati, dan melindungi mereka dari ancaman manusia sangatlah diperlukan.
Keberadaan kura-kura Aldabra dalam klasifikasi rentan menuntut tanggung jawab ekstra dalam pemeliharaan dan perlindungan mereka. Kura-kura Aldabra yang mati di hutan Ashclyst menjadi simbol peringatan akan kerentanannya dan kebutuhan mendesak untuk pelestarian dan perlindungan.
Diharapkan penyelidikan dapat membuka tabir misteri di balik kematian 7 kura-kura Aldabra. Langkah-langkah pencegahan oleh petugas hutan Ashclyst, Inggris juga saat ini sedang diupayakan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |