Peristiwa Internasional

Pesawat Angkut Militer IL-76 Jatuh, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh

Rabu, 24 Januari 2024 - 19:44 | 50.40k
Gambar selebaran yang diambil pada 16 Maret 2016 dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan pesawat angkut Il-76 Rusia. (FOTO: France24)
Gambar selebaran yang diambil pada 16 Maret 2016 dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan pesawat angkut Il-76 Rusia. (FOTO: France24)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah pesawat angkut militer Rusia Il-76 yang disebut-sebut membawa 65 orang tahanan tentara Ukraina untuk pertukaran tahanan, jatuh di distrik Korochansky di wilayah Belgorod, dekat perbatasan dengan Ukraina, Rabu (24/1/2024).

"Pesawat Il-76 itu jatuh di wilayah Belgorod sekitar pukul 11:00 waktu Moskow saat melakukan penerbangan terjadwal," kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan seperti dilansir The Moscow Times.

Advertisement

"Ada 65 prajurit (Angkatan Bersenjata Ukraina) yang ditangkap, enam anggota awak dan tiga pengawal," tambahnya.

Saluran berita Telegram yang memiliki tautan ke lembaga penegak hukum Rusia melaporkan sebelumnya, bahwa semua penumpang di dalamnya meninggal dunia.

Pesawat itu dikatakan jatuh di distrik Korochansky di wilayah Belgorod, sekitar 50 kilometer sebelah timur perbatasan dengan wilayah Kharkiv, Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak merinci apakah ada korban selamat. Mereka hanya menyebutkan bahwa komisi Angkatan Udara telah dikirim ke lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan penyelidikan. Kremlin mengatakan pihaknya tidak bisa mengomentari insiden terbaru tersebut.

Gubernur wilayah Belgorod,  Vyacheslav Gladkov mengatakan, dia sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan penyelidik dan kru darurat menuju lokasi kecelakaan.

Gladkov telah mengeluarkan pengumuman peringatan serangan roket sekitar satu jam sebelum jatuhnya Il-76.

Sumber anonim di Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan kepada outlet berita Ukrainska Pravda, bahwa kecelakaan pesawat di wilayah Belgorod adalah “pekerjaan mereka,” dan mengklaim bahwa  Il-76 Rusia membawa rudal anti-pesawat S-300.

The Moscow Times tidak bisa memverifikasi secara independen klaim baik dari Kementerian Pertahanan Rusia maupun laporan Ukrainska Pravda. 

Anggota parlemen Rusia, Andrei Kartapolov, yang mengepalai Komite Pertahanan di majelis rendah Duma Negara mengklaim, pesawat Il-76  itu "dijatuhkan oleh tiga roket... baik (rudal) patriot (buatan AS9 atau Iris-T rudal buatan Jerman".

"Pimpinan Ukraina sangat menyadari persiapan pertukaran (tahanan), dan diberitahu tentang bagaimana para tahanan akan dikirim," kata Kartapolov. 

Anggota parlemen tersebut menambahkan bahwa pesawat militer Rusia kedua yang membawa 80 tawanan perang Ukraina terbang di belakang pesawat Il-76 yang jatuh, namun berbalik arah setelah kecelakaan hari Rabu pagi tadi.

"Sekarang kita tidak bisa membicarakan pertukaran," kata Kartapolov tentang sisa tawanan perang. 

Ketua Duma Negara Bagian, Vyacheslav Volodin telah menginstruksikan parlemen Rusia untuk mengirimkan pidato resmi kepada Kongres AS dan Bundestag Jerman mengenai insiden tersebut. 

"Anggota parlemen di negara-negara ini perlu menyadari tanggung jawab mereka, apa dampak dari semua ini," katanya

Pesawat angkut IL-76 Rusia adalah pesawat militer yang dirancang untuk mengangkut kargo besar dan berat dalam jarak jauh.

Pesawat ini dilengkapi dengan empat mesin turbofan dan ruang kargo yang luas. Pesawat IL-76 juga mampu mengangkut lebih dari 40 ton kargo dengan jarak antara 3.600 hingga 4.200 km, serta memiliki kecepatan jelajah 770-800 km per jam, dan menjadikannya salah satu pesawat angkut terbesar dalam pelayanan.

IL-76 digunakan oleh Angkatan Udara Rusia untuk berbagai tujuan, termasuk transportasi militer, pengisian bahan bakar di udara, serta pencarian dan penyelamatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES