Peristiwa Internasional

Taiwan Persiapkan Militernya untuk Antisipasi Invasi China

Kamis, 01 Februari 2024 - 07:23 | 27.60k
Militer Taiwan mengadakan latihan militer selama dua hari di laut dan udara untuk menghadapi invasi China sewaktu-waktu.(FOTO: Japan Today).
Militer Taiwan mengadakan latihan militer selama dua hari di laut dan udara untuk menghadapi invasi China sewaktu-waktu.(FOTO: Japan Today).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Karena hampir setiap hari  kapal perang dan pesawat China memprovokasi di sekitar perairan, militer Taiwan mulai latihan dua hari di laut dan udara pada hari Rabu untuk hadapi invasi sewaktu-waktu.

Mereka berlatih untuk berlatih bertahan melawan serangan mendadak China. Para jurnalis mengamati pelatihan tersebut dari kapal cepat yang mengawal kapal peletakan ranjau.

Advertisement

"Setiap tindakan irasional sepihak dapat dengan mudah meningkatkan ketegangan dan menyabotase stabilitas di kawasan Selat Taiwan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Mayor Jenderal Sun Li-fang kepada wartawan di Pangkalan Angkatan Laut Tsuoying, Taiwan selatan.

China mengklaim pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu sebagai wilayahnya dan mengatakan pulau itu harus berada di bawah kendalinya. Perpecahan yang sudah berlangsung lama ini merupakan titik panas dalam hubungan AS-China.

Ketika hubungan antara dua negara yang bertikai ini memburuk dalam beberapa tahun terakhir, muncul kekhawatiran bahwa Amerika akan terlibat dalam perang jika terjadi permusuhan.

Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporan hariannya mengatakan, bahwa tujuh pesawat tempur China dan empat kapal angkatan laut terdeteksi di sekitar pulau itu dalam periode 24 jam yang berakhir pada pukul 6 pagi pada hari Rabu. Juga dilaporkan adanya balon China di lepas pantai utaranya.

Latihan tahunan tersebut berlangsung selama dua hari, yang dimulai pada hari Selasa.

Latihan ini dilakukan kurang dari tiga minggu setelah para pemilih memilih Lai Ching-te sebagai presiden mereka berikutnya dan memberikan masa jabatan empat tahun ketiga berturut-turut kepada Partai Progresif Demokratik yang berhaluan independen, yang ditentang oleh China.

Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pulau tersebut untuk mempertahankan diri.

Meskipun kekuatan militernya kalah dibandingkan China, Taiwan telah membeli persenjataan berteknologi tinggi dari Amerika Serikat, merevitalisasi industri senjata dalam negerinya, dan memperpanjang masa wajib militer dari empat bulan menjadi satu tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES