Warga AS Desak Joe Biden untuk Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terus mendapat tekanan dari rakyatnya setelah kota Chicago meloloskan resolusi gencatan senjata untuk membantu mengakhiri perang Israel di Gaza dan dilakukannya gencatan senjata.
Dewan Kota Chicago dengan tipis menyetujui resolusi pada hari Rabu (31/1/2024) yang menyerukan gencatan senjata permanen dalam perang antara Israel dan Hamas dan Walikota Brandon Johnson memberikan suara yang menentukan.
Advertisement
Deklarasi simbolis di Chicago, kota terbesar ketiga di negara Amerika Serikat itu terjadi setelah berminggu-minggu pertemuan publik yang gaduh dan diganggu oleh para demonstran.
Saat resolusi itu terjadi, para demonstran juga membuat Rabu itu keadaan begitu ramai, sampai-sampai wali kota Chicago yang baru menjalani masa jabatan pertama, Brandon Johnson harus mengosongkan ruang dewan untuk sementara waktu.
Resolusi Chicago tersebut, yang disetujui dengan perbandingan suara 24-23, mencakup seruan bantuan kemanusiaan dan pembebasan semua sandera. Pendukung di ruangan tersebut termasuk Pendeta Jesse Jackson.
Chicago adalah kota terbaru di AS yang menyetujui resolusi tidak mengikat tersebut, setelah sebelumnya juga terjadi di kota Atlanta, Detroit dan San Francisco dalam beberapa bulan terakhir.
"Apakah saya percaya bahwa kata-kata yang kita ucapkan hari ini, cara kita memilih hari ini, mempengaruhi secara langsung kebijakan internasional? Saya tidak. Saya tidak punya ilusi seperti itu," kata Alderman Daniel La Spata, salah satu sponsor resolusi tersebut.
Tapi, lanjut dia, kali ini ia bersama yang lain memilih dengan harapan. "Kami memilih dengan solidaritas. Kami memilih untuk membantu orang merasa didengarkan di dunia yang sunyi," ujarnya
Peraturan tersebut sebagian besar tetap tidak berubah selama beberapa bulan terakhir meskipun ada desakan dari satu-satunya anggota dewan Yahudi, Alderwoman Debra Silverstein, yang meminta lebih banyak dukungan terhadap Israel dan kritik terhadap Hamas.
"Kita semua ingin mengakhiri pertumpahan darah dan mengakhiri perang. Namun sangat penting untuk memahami apa yang menyebabkan konflik tersebut, dan kita harus mengeluarkan resolusi yang mengatasi masalah ini secara bertanggung jawab," katanya dalam pertemuan tersebut.
"Kita tidak boleh mengeluarkan resolusi kecuali jelas bahwa Hamas tidak bisa dan tidak boleh menyerang lagi," tambahnya.
Perang dimulai dengan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Sejak itu Israel membalas dengan perang dan telah membunuh lebih dari 26.000 warga Palestina dimana 70% diantaranya anak-anak dan perempuan serta membuat hampir 2 juta lainnya mengungsi dari rumah mereka.
Dewan Kota Chicago yang terusik karena keterlibatan pemerintahan AS di sana, akhirnya mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas itu meskipun ada tentangan dari beberapa anggota dewan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |