Peristiwa Internasional

Drone Baykar Asal Turki Akan Dibuat di Ukraina

Rabu, 07 Februari 2024 - 08:08 | 28.05k
Perusahaan pertahanan Turki, Baykar mulai membangun pabrik di Ukraina untukmodel drone TB2 atau TB3. (FOTO: Arab News)
Perusahaan pertahanan Turki, Baykar mulai membangun pabrik di Ukraina untukmodel drone TB2 atau TB3. (FOTO: Arab News)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pembuat drone Baykar asal Turki, akan memulai membangun pabriknya di Ukraina.

Drone buatan Turki itu sangat terkenal secara global setelah berhasil digunakan militer Ukraina menggagalkan pasukan Rusia.

Advertisement

"Pabrik di Ukraina adalah pabrik yang besar, kami berencana mempekerjakan sekitar 500 orang," kata CEO Baykar, Haluk Bayraktar.

Perusahaan pertahanan Turki, Baykar mulai membangun pabrik di dekat ibukota Kyiv dan akan mempekerjakan sekitar 500 orang. 

"Pabrik ini nanti akan memproduksi model drone TB2 atau TB3," kata kepala eksekutif perusahaan tersebut kepada Reuters, seperti dikutip dari Arab News.

Drone Bayraktar buatan Turki menjadi terkenal secara global setelah digunakan oleh militer Ukraina menggagalkan pasukan Rusia dengan menghancurkan kendaraan lapis baja dan sistem artileri.

Baykar mengatakan, pihaknya telah menandatangani kesepakatan ekspor drone TB2 miliknya dengan 30 negara.

Negara-negara tersebut termasuk Ukraina, Ethiopia, Libya dan Azerbaijan sejak 2018, menurut lembaga think tank SIPRI.

"Pabrik kami sedang dibangun. Kami memerlukan waktu sekitar 12 bulan untuk menyelesaikan konstruksi dan kemudian kami akan beralih ke mesin internal, peralatan, dan struktur organisasi," tambah Haluk Bayraktar di sela-sela Pameran Pertahanan Dunia di Riyadh.

"Pabrik di Ukraina adalah pabrik yang besar, kami berencana mempekerjakan sekitar 500 orang,” katanya.

Bayraktar mencatat, bahwa kapasitasnya akan berjumlah sekitar 120 unit setiap tahun, namun masih belum jelas apakah produksi di pabrik Ukraina nantinya hanya akan berfokus pada model drone TB2 atau TB3.

Ketika ditanya apakah masalah keamanan terkait dengan konflik yang sedang berlangsung akan menimbulkan kekhawatiran bagi pembangkit listrik tersebut, dia mengatakan bahwa rencana tersebut tetap berjalan dan tidak ada yang bisa menghentikannya.

Bayraktar menambahkan, bahwa melihat tahun ini perusahaan berencana untuk menggandakan produksi Akinci dalam negeri, yang berjumlah 36 unit pada tahun 2023, sementara output TB2 tidak akan berubah menjadi 230 unit.

"Mereka juga berencana memproduksi model baru drone Kızılelma dan TB3 dalam jumlah puluhan,” tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES