Donald Trump Tidak Setuju Pelarangan TikTok di AS, Sebut Facebook juga Berbahaya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik rancangan undang-undang Kongres yang melarang TikTok di AS.
Dikutip dari bbc.co.uk, Selasa (12/3/2024), Trump, yang mencoba melarang TikTok pada tahun 2020 saat masih menjabat di Gedung Putih, mengatakan proposal tersebut akan memberikan keuntungan yang tidak adil bagi pemilik Facebook, Meta.
Advertisement
Anggota parlemen sedang memperdebatkan tindakan yang akan memaksa perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjualnya paling lambat tanggal 30 September.
Presiden Joe Biden mengatakan dia akan menandatangani RUU tersebut jika disahkan.
“Tanpa TikTok, Anda bisa membuat Facebook lebih besar, dan saya menganggap Facebook sebagai musuh masyarakat,” kata Trump kepada NBC pada hari Senin.
Ditanya tentang keamanan aplikasi, kandidat presiden dari Partai Republik ini mengatakan "ada banyak hal baik dan ada banyak hal buruk" pada platform media sosial.
"Ada banyak orang di TikTok yang menyukainya. Ada banyak anak muda di TikTok yang akan menjadi gila tanpanya," tambah Trump.
Komunitas intelijen AS telah memperingatkan bahwa pemerintah Tiongkok menggunakan TikTok dalam upaya untuk menabur keraguan terhadap kepemimpinan AS dan melemahkan demokrasi.
Dalam laporan tahunan tentang ancaman terhadap keamanan AS, yang dirilis pada hari Senin, Kantor Direktur Intelijen Nasional menulis bahwa akun TikTok dari propaganda pemerintah Tiongkok “dilaporkan menargetkan kandidat dari kedua partai politik selama siklus pemilu paruh waktu AS pada tahun 2022”.
Trump mengatakan dalam wawancaranya dengan NBC bahwa dia setuju dengan mereka yang melihat TikTok sebagai ancaman keamanan nasional, namun berpendapat bahwa Facebook juga merupakan ancaman bagi pemerintah AS.
“Saya pikir Facebook telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi negara kita, terutama ketika menyangkut pemilu,” tambah Trump. (*)\
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |