Inggris Punya Senjata Laser DragonFire, Bisa Hancurkan Rudal Supersonik

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Inggris kini memiliki senjata laser DragonFire yang mampu mengumpulkan drone atau rudal nuklir hipersonik dengan kecepatan cahayanya.
Dalam uji coba rahasia di Hebrides Range milik Militer Pertahanan Inggris, senjata laser tersebut terbukti sangat akurat sehingga bisa mengenai koin 1 poundsterling dalam jarak satu kilometer, dan setiap 'tembakan' dikatakan berharga sekitar 10 poundsterling.
Advertisement
Inggris menyebut teknologi pertukarannya sebagai potensi mengubah permainan dalam perlindungan udara. Ini adalah senjata garis pandang dan bisa menyerang target apa pun yang terlihat. "Jangkauan sistem senjatanya dirahasiakan," kata situs web pemerintah Inggris.
Uji coba penembakan sistem senjata energi terarah laser (LDEW) DragonFire dilakukan Kementerian Pertahanan di Hebrides Range MOD.
Melalui X (sebelumnya Twitter), Kementerian Pertahanan Inggris, Selasa (12/3/2024) kemudian membagikan video uji coba tersebut, dimana hasilnya menunjukkan kemampuan menembak berkekuatan tinggi.
Ini adalah uji coba kali pertama pancaran sinar dengan kekuatan tembakan 50kW yang tidak terlihat meski dengan kekuatan penuh.
Jangkauan penuhnya masih dirahasiakan. Namun pancaran sinar 50kW yang tidak terlihat dapat menembus target dengan menggunakan 'akurasi titik' dan tidak memerlukan amunisi apa pun.
Platform senjata tersebut, yang menurut para panglima militer Inggris akan merevolusi medan perang masa depan, dan suatu hari nanti akan bisa digunakan untuk melambangkan jet tempur, kapal perang, dan rudal hipersonik sekalipun.
Pihak MOD mengatakan, DragonFire adalah laser militer canggih, yang dikembangkan oleh industri Dstl dan GB.
Senjata energi yang diarahkan dengan laser ini dapat menyerang target dengan kecepatan ringan dengan menggunakan pancaran energi yang kuat untuk menembus objek, yang menyebabkan kegagalan struktural.'
Dstl, bagian sains MOD, menambahkan, sebuah video yang baru dibuka menunjukkan kekuatan laser DragonFire-nya saat beraksi. Teknologi ini merupakan hasil kerja yang sama dengan mitra industri kelas dunia.
Dibangun oleh para ilmuwan di Inggris, sistem senjata ini merupakan kolaborasi senilai £100 juta poundsterling antara Laboratorium Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan (Dstl) milik pemerintah dan mitra industri seperti Leonardo dan Qinetiq.
Teknologi ini suatu hari nanti akan bisa digunakan untuk menenggelamkan kapal dan menghancurkan kapal perang, menjatuhkan pesawat tempur militer dan bahkan menghancurkan rudal hipersonik Rusia yang mematikan, yang sangat cepat konon bisa melesat hanya sembilan menit dari Moskow ke London itu.
Meskipun pengujian tersebut dianggap sukses, belum diketahui kapan DragonFire dipasarkan.
Karena energi yang dibutuhkan untuk menggerakkannya, senjata laser ini diharapkan bisa dipasang pada kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, atau digunakan sebagai platform perlindungan udara permanen di darat.
Namun ada juga ambisi untuk memasangkannya pada kendaraan lapis baja Angkatan Darat Inggris. Para desainer DragonFire jiga mengatakan sistem senjata berteknologi tinggi ini menawarkan akurasi yang tepat.
Dalam pernyataannya pada bulan Januari, MOD mengatakan, DragonFire ini mengeksploitasi teknologi Inggris untuk bisa mengirimkan laser berkekuatan tinggi dalam jarak jauh. Ketepatan yang diciptakan setara dengan menembakkan koin £1 dari jarak satu kilometer.
Menembakkannya selama 10 detik setara dengan biaya menggunakan pemanas biasa hanya selama satu jam.
Oleh karena itu, senjata laser DragonFire milik Inggris ini berpotensi menjadi alternatif jangka panjang yang berbiaya rendah dibandingkan tugas-tugas tertentu yang dilakukan rudal saat ini. Biaya pengoperasian laser biasanya kurang dari £10 per tembakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |