Bantuan Kemanusiaan Palestina Datang, Israel Terus Saja Menyerang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat bantuan kemanusiaan yang dikirim dari Siprus berhasil mendarat di Gaza, Israel terus saja menyerang dan membunuh warga sipil terutama anak-anak dan wanita bahkan wanita hamil.
Kapal pertama yang membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan melalui laut dari Siprus untuk Palestina telah berhasil, dan akan disusul dengan kapal kedua yang akan diberangkatkan ke Gaza, pada hari ini atau besok.
Advertisement
Kapal pertama pembawa bantuan yang diberangkatkan dari Siprus itu berhasil mendaratkan 200 ton bahan makanan, dan telah kembali dari wilayah perang itu.
"Kapal kedua yang juga akan memuat bantuan untuk Gaza akan segera berangkat," kata pihak Siprus.
"Kapal Jennifer dijadwalkan berangkat ke Gaza hari ini atau besok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Siprus, Theodoros Gotsis kepada radio pemerintah.
Badan amal AS, World Central Kitchen, mengatakan timnya telah selesai menurunkan makanan dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan dari tongkang yang ditarik oleh kapal bantuan Spanyol, Open Arms.
"Kapal kedua diperkirakan akan membawa 240 ton makanan," kata World Central Kitchen. Kargo tersebut membawa pula palet barang kaleng dan produk curah termasuk kacang-kacangan, wortel, tuna kaleng, buncis, jagung kaleng, nasi setengah matang, tepung, minyak dan garam.
Ini juga mencakup forklift dan crane untuk membantu pengiriman. "Uni Emirat Arab mengirimkan kiriman khusus berupa 120 kg kurma segar," tambahnya.
Jerman, Amerika Serikat dan Yordania juga telah mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza, Sabtu.
"Jerman menjatuhkan 4 ton bantuan ke Gaza utara," kata Angkatan Udara Jerman melalui platform media sosial X, dan menambahkan bahwa operasi tersebut dimulai setelah Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius menyetujui negara tersebut menjatuhkan bantuan dari udara di jalur tersebut pada hari Rabu.
"Bantuan tersebut diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules dari ketinggian sekitar 1.000 meter," menurut pernyataan itu.
"Sebelumnya pagi ini, militer AS dan Angkatan Udara Kerajaan Yordania juga melakukan hal yang sama untuk memberikan bantuan penting kepada warga sipil di Gaza yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung," kata Komando Pusat AS.
Bantuan tersebut termasuk seberat 375 pon beras, tepung, susu, pasta dan makanan kaleng.
"Penerjunan udara ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan, dan kami terus merencanakan pengiriman lanjutan melalui udara," tambah pernyataan itu.
Menurut organisasi nirlaba World Central Kitchen, bantuan-bantuan tersebut dilakukan ketika 200 ton makanan yang dibawa ke Gaza dari Siprus dengan kapal laut berhasil didistribusikan.
Dikatakan warga Palestina di Gaza sangat membutuhkan bantuan, bantuan apa pun akan diterima, dan kelompok bantuan mengatakan bantuan maritim dan udara memang bisa saling melengkapi.
Namun Badan-badan dan pejabat berulang kali memperingatkan bahwa tidak ada metode bantuan kemanusiaan yang seefektif pengiriman melalui darat.
Para kritikus mendesak AS untuk menekan sekutunya, Israel, agar melonggarkan pengepungan ketat terhadap wilayah tersebut, karena Gaza berada di ambang kelaparan.
Israel Terus Membunuh
Warga Palestina mencari puing-puing rumah keluarga setelah pemboman Israel di sebelah barat kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada 16 Maret. (FOTO: CNN)
Sementara itu tentara Israel terus saja melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina yang tidak berdosa lewat penyerbuannya di jalur Gaza Tengah.
Setidaknya 37 warga Palestina meninggal dunia ketika tentara Israel menargetkan sebuah rumah di Jalur Gaza tengah.
"Tentara Israel menyerang setidaknya 12 rumah di Gaza pada malam hari," kata Kantor Media Gaza dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera.
Tentara pendudukan Israel mengebom sebuah rumah milik keluarga et-Tabatibi di sebelah barat kamp pengungsi Nuseirat.
"Serangan itu menyebabkan 37 warga Palestina meninggal dunia, sebagian besar adalah anak-anak, termasuk wanita hamil," kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Menurut petugas medis, 35 dari 37 korban yang meninggal dunia itu merupakan anggota satu keluarga.
Nuseirat telah mengalami banyak serangan dalam beberapa hari terakhir.
Saksi mata mengatakan ada juga serangan semalam di daerah Deir al Balah di Gaza utara.
Dua orang mengatakan, warga telah menerima peringatan telepon dari Pasukan Pertahanan Israel agar mengungsi dalam waktu 15 menit.
Seorang pemuda, Abdallah Maghbara, mengatakan kepada CNN bahwa orang-orang melarikan diri tanpa apa pun setelah diperingatkan untuk membersihkan seluruh blok dalam 15 menit dan membersihkan 10 rumah di sekitar rumah Nani Abu Baraka.
Dia mengatakan setelah 15 menit, Israel mengatakan kepada mereka mereka tidak ingin melihat siapa pun di jalan, dan tiba-tiba dua rudal menghantam seluruh blok dan menghancurkan tujuh bangunan. "Tidak ada yang selamat," katanya.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan terhadap Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dipimpin oleh kelompok Palestina, Hamas, yang menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Setidaknya 31.490 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak kemudian dibunuh di Gaza, dan 73.439 orang lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok oleh penghancuran persenjataan Israel.
Israel juga menerapkan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong Palestina, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Israel menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Namun keputusan Mahkamah Internasional itu sama sekali tidak digubris Israel yang terus melakukan pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan warga sipil Palestina, meski bantuan kemanusiaan juga memasuki Gaza. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |