Jemaah Haji Indonesia Gelombang Dua Langsung Umrah Wajib

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua hari ini mulai diterbangkan ke Arab Saudi. Dari berbagai embarkasi di Tanah Air, mereka akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk menunaikan Umrah Wajib.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zulkarnain Nasution, menekankan pentingnya persiapan sejak di embarkasi.
Advertisement
"Kami minta Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPHI) Kloter untuk memperhatikan jemaahnya pada saat keberangkatan, agar mereka sudah mandi sunah dan mengenakan kain ihram sejak di embarkasi Tanah Air," ujar Zulkarnain di Jeddah, Jumat (25/5/2024).
Zulkarnain juga menambahkan bahwa imbauan ini sangat membantu jemaah yang akan mengambil miqat di Yalamlam, sehingga mereka tidak perlu mandi atau berganti kain ihram di atas pesawat.
"Jemaah yang akan miqat di Yalamlam, tinggal salat di kursi pesawat dan langsung berniat ihram umrah. Untuk bersuci, jemaah bisa bertayammum sebagai pengganti wudu ketika di dalam pesawat," jelasnya.
Miqat di Bandara Internasional King Abdul Aziz
Mengenakan kain ihram sejak di embarkasi juga penting bagi jemaah yang akan miqat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Dengan waktu yang terbatas di bandara, jemaah dapat langsung berwudu, salat sunah, dan niat umrah sebelum menuju bus ke Makkah.
"Miqat jemaah haji Indonesia bisa dilakukan ketika sampai di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Hal ini sudah ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1980, 1981, dan 2006, bahwa miqat di Bandara Jeddah sah hukumnya," tegas Zulkarnain.
Zulkarnain meminta Petugas Pembimbing Ibadah untuk memberikan bimbingan kepada jemaah terkait niat umrah sebelum diberangkatkan dari aula transit ke bus yang akan membawa mereka ke Makkah.
"Pembimbing ibadah harus selalu mengingatkan jemaah terkait larangan setelah berihram. Jangan sampai mereka sudah berniat ihram ketika di atas pesawat tetapi masih memakai penutup kepala dan pakaian dalam," sebutnya.
Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, Zulkarnain mencatat beberapa masalah yang sering terjadi, seperti kain ihram jemaah yang kotor dan terkena najis saat tiba di bandara Jeddah, serta jemaah yang hanya memakai sepatu tanpa membawa sandal jepit.
"Pemerintah tahun ini sudah mengantisipasi keadaan seperti ini dengan menyediakan kain ihram, kaos kaki, sarung tangan ihram, sabuk ihram, sandal jepit, dan payung di Bandara," tandasnya.
Panduan dan bimbingan dari PPIH Arab Saudi, jemaah haji gelombang kedua diharapkan dapat menunaikan umrah wajib dengan lebih mudah dan tenang.
Persiapan yang baik sejak dari embarkasi, serta bimbingan yang tepat selama perjalanan, akan sangat membantu jemaah dalam menjalankan ibadah dengan khidmat dan khusyuk.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |