Berpisah untuk Berjumpa di Masjid Nabawi, Kisah Haji Romantis Suci dan Irpan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berhaji adalah panggilan khusus dari Allah, sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna dan keberkahan. Hal ini dialami oleh Saptaria Suciani (30) dan suaminya, Irpan Hilmi (42), yang berangkat haji bersama tahun ini dengan cara yang tidak disangka-sangka.
Kisah mereka diceritakan kepada Tim Media Center Haji (MCH) saat bertemu di gerbang 338 Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarah, Jumat (24/5/2024).
Advertisement
"Kami tidak mendaftar haji bersama-sama. Sebab, saya belum berniat mau haji, tetapi yang mendaftar haji adalah ayah dan ibunda saya,” ungkap Suci, jemaah haji Indonesia.
Lima bulan lalu, kedua orangtua Suci telah mengikuti manasik haji. Namun, tak lama berselang, kondisi sang ayah memburuk dan beliau meninggal dunia. Suci pun ditawari untuk menggantikan porsi sang ayah dan menemani ibunya berhaji.
“Hasil rembuk keluarga akhirnya saya yang berangkat. Itu juga atas izin suami dan suami pula yang membantu urus pemberkasan,” tutur Suci, yang berasal dari Sukabumi.
Irpan, suami Suci, sebenarnya sudah mendaftar haji namun belum waktunya berangkat. Ayah Irpan juga sudah mendaftar dan masuk prioritas lansia (lanjut usia) tahun ini.
"Alhamdulillah tahun ini, ada kebijakan dari Kementerian Agama untuk penggabungan dan pendampingan lansia. Setelah diurus, Irpan juga dapat berangkat mendampingi ayahnya,” lanjut Suci.
Irpan merasa kebijakan pendampingan lansia yang dibuka Kemenag sangat membantu. Proses pengurusannya juga mudah, termasuk proses penggantian porsi bagi ahli waris.
"Sehingga kami pun sama-sama bisa mendampingi orangtua untuk naik haji sekaligus menunaikan bakti kepada orangtua,” kata Irpan.
Pasangan suami istri ini tetap merasa bahagia, meski mereka berangkat haji dalam kelompok terbang (kloter) dan waktu keberangkatan yang berbeda. Suci dan ibundanya berangkat dari Sukabumi lima hari lebih dulu dibandingkan Irpan dan ayahnya yang berangkat dari Ciamis.
Irpan sempat mengantarkan Suci saat sang istri dan ibunya berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Jawa Barat, sebelum berangkat ke embarkasi.
“Rasanya sedih juga, sempat ragu bisa bertemu atau tidak, tetapi dalam hati yakin dan berucap, semoga bisa bertemu di Nabawi,” kata Suci.
Suci bercerita, selama di Madinah ini ia memang belum memberitahu hotel tempatnya menginap.
"Takutnya suami jadi kepikiran dan tidak fokus. Saya bilang nanti aja kita bertemu di Nabawi," katanya.
Akhirnya, Suci dan Irpan pun bertemu di Nabawi, di depan gerbang 338. Keduanya semringah saat meminta difoto oleh petugas MCH PPIH Arab Saudi 1445H. Pasangan yang telah dikaruniai empat anak ini untuk sementara harus berpisah lagi. Suci akan berangkat lebih dulu ke Makkah pada 27 Mei 2024, sementara Irpan masih akan berada di Madinah hingga seminggu setelahnya.
“Enggak apa-apa, nanti Insya Allah bertemu lagi di Makkah,” ucap Suci sambil melirik mesra sang suami.
Pasangan suami istri itu pun pamit. Irpan mengantar Suci ke hotelnya yang tak terlalu jauh dari gerbang 338, sekaligus bertemu dengan ibu mertua. Kisah mereka adalah bukti bahwa rencana Allah selalu lebih indah dari rencana manusia, dan dengan niat baik serta dukungan keluarga, segala rintangan dapat dilalui. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |