Di Atas Sayap Doa, Kisah Jemaah Haji Indonesia Asal Aceh

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di Bandara King Abdul Aziz International di Jeddah, kesyahduan terpancar dari wajah seorang gadis muda, Mahira, yang tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Bersama kedua orangtuanya, ia siap mengarungi petualangan spiritual yang luar biasa: ibadah haji.
“Ini adalah anugerah luar biasa bisa berhaji dalam usia muda seperti ini, dan memiliki kesempatan untuk melakukannya bersama orang tua tercinta,” ucap Mahira, jemaah haji Indonesia memancarkan kebahagiaan di depan petugas haji yang menyambutnya di Bandara Jeddah.
Advertisement
Mahira, putri dari Suhaimi Abdullah dan Hasnawati Abdullah, telah menunggu momen ini sejak usianya 12 tahun. Sekarang, setelah tujuh tahun penantian, ia bersiap untuk melangkah ke Tanah Suci dalam perjalanan rohani yang akan mengubah hidupnya.
Berkat persiapan matang dalam segala hal, khususnya dari segi kesehatan dan kesiapan mentalnya, Mahira berharap agar ibadah hajinya berjalan lancar dan diterima oleh Allah.
“Setelah ini, saya berharap bisa melaksanakan umrah, dan yang terpenting, semoga haji saya diterima sebagai haji mabrur,” ucapnya dengan harap penuh.
Tak hanya berdoa untuk dirinya sendiri, Mahira juga memanjatkan doa khusus untuk kedua orangtuanya, agar senantiasa diberkahi Allah dengan kesehatan dan kebahagiaan.
Di sisi lain bandara, Abdul Rafar, seorang jemaah lansia asal Aceh yang berusia 91 tahun, juga menyampaikan kebahagiannya bisa tiba di Tanah Suci. Meskipun tubuhnya renta, semangatnya masih membara. Dengan langkah perlahan dan bantuan tongkat, ia tetap bersemangat menjalani perjalanan suci ini.
“Saya masih memiliki energi dan semangat, dan saya bersyukur bisa berada di sini, ditemani oleh anak saya, Jufri,” ucap Abdul Rafar dengan suara tegasnya.
Abdul Rafar memberikan pujian kepada para petugas haji atas pelayanan yang mereka berikan. Ia berharap agar pelayanan di masa mendatang bisa lebih ditingkatkan lagi, terutama untuk jemaah lansia seperti dirinya.
Dua kisah yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama: mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Di balik usia dan pengalaman yang berbeda, Mahira dan Abdul Rafar sama-sama memancarkan semangat dan kegembiraan yang tak terpadamkan.
Kedatangan mereka di Tanah Suci adalah bukti nyata bahwa usia dan keadaan tak menghalangi seseorang untuk meraih kebahagiaan dan mendekatkan diri kepada Allah.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |