Peristiwa Internasional Info Haji 2024

Makkah Semakin Padat, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Hindari Kerumunan

Kamis, 06 Juni 2024 - 18:23 | 25.60k
Kepadatan  jemaah di Masjidil Haram, Kota Makkah. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Kepadatan jemaah di Masjidil Haram, Kota Makkah. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Menjelang berakhirnya fase kedatangan jemaah haji pada 10 Juni 2024, kondisi Masjidil Haram semakin padat, terutama saat salat lima waktu. Kepadatan ini berdampak pada penumpukan jemaah di Terminal Syib Amir yang menunggu antrean bus selawat untuk kembali ke hotel setelah beribadah.

“Akibatnya, jemaah mengalami kelelahan menunggu bus di terminal yang menjadi titik utama sebagian besar bus selawat jemaah Indonesia,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Advertisement

Widi menyarankan agar jemaah mengatur waktu kepulangan ke hotel, yakni 30 menit hingga satu jam setelah salat, untuk menghindari kepadatan di terminal bus.

Selain itu, ia menekankan pentingnya mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti payung atau topi lebar saat pulang dari salat Zuhur atau Ashar untuk menghindari paparan sinar matahari yang dapat memicu dehidrasi.

Untuk kenyamanan jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah agar melaksanakan salat fardu dan ibadah sunnah lainnya di musala hotel atau masjid sekitar hotel.

“Salat di masjid sekitar hotel memiliki nilai pahala yang sama dengan salat di Masjidil Haram. Jemaah juga disarankan untuk tidak melakukan umrah berkali-kali sebelum puncak haji, karena ibadah haji memerlukan ketahanan fisik yang kuat,” ucap Widi.

Bagi jemaah yang baru tiba di Mekkah, pelaksanaan umrah wajib sebaiknya dilakukan setelah cukup beristirahat dan diatur dengan baik oleh ketua kloter, mengingat kondisi Masjidil Haram yang sangat padat.

“Umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit, dan yang menggunakan kursi roda sebaiknya dilaksanakan setelah jemaah lain selesai, kecuali jika ada pendamping,” tambahnya.

Untuk menjaga kelancaran prosesi umrah wajib, Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) diminta bekerja sama dengan PPIH kloter. “Kerja sama ini penting untuk memastikan semua jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman,” tutup Widi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES