Peristiwa Internasional Info Haji 2024

Skema Murur Bagi Jemaah Haji Risti dan Lansia di Muzdalifah

Sabtu, 08 Juni 2024 - 20:42 | 23.04k
Jemaah haji Indonesia tiba di bandara King Abdul Aziz Jeddah. (FOTO: MCU 2024 Kemenag RI)
Jemaah haji Indonesia tiba di bandara King Abdul Aziz Jeddah. (FOTO: MCU 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memberlakukan skema murur selama Mabit di Muzdalifah untuk jemaah haji Indonesia berisiko tinggi (risti), lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan para pendampingnya. 

Skema murur memungkinkan jemaah bermalam di Muzdalifah tanpa turun dari bus, yang kemudian langsung menuju Mina setelah wukuf di Arafah. Sementara itu, skema normal mengantar jemaah dari Arafah ke Muzdalifah menggunakan sistem taraddudi (shuttle).

Advertisement

Jemaah haji Indonesia di Arafah akan menempati 1.269 tenda yang terbagi dalam 73 maktab. Menurut Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid, setiap maktab akan menyediakan 10 bus: enam untuk skema taraddudi dan empat city bus untuk skema murur.

“Sebanyak enam bus setiap maktab disiapkan untuk membawa jemaah dari Arafah ke Muzdalifah secara taraddudi. Empat city bus lainnya akan melintas di Muzdalifah dan langsung ke Mina untuk keperluan murur,” jelas Subhan di Makkah.

PPIH Arab Saudi menargetkan 55.000 jemaah haji yang terdiri dari risti, lansia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan pendamping akan mengikuti skema murur ini. Setelah serangkaian pertemuan dengan Masyariq, Naqabah (institusi transportasi Saudi), dan Kementerian Haji dan Umrah, serta beberapa simulasi dan uji coba, disepakati bahwa pergerakan jemaah dari Arafah akan dilakukan secara bersamaan.

Skema Pergerakan Murur Bagi Jemaah Haji Risti dan Disabilitas

Keberangkatan jemaah dari Arafah baik dalam skema normal maupun murur akan dimulai pukul 19.00 waktu Arab Saudi (WAS). Petugas akan mengatur pergerakan jemaah menuju pintu pemberangkatan di setiap maktab.

“Setiap maktab memiliki dua halte keberangkatan: satu untuk skema normal dan satu untuk skema murur. Kedua halte ini akan diberi tanda oleh Masyariq,” tegas Subhan.

Proses pemberangkatan jemaah dari Arafah dengan skema murur diharapkan selesai pada pukul 22.00 WAS.

 Tahapan Pergerakan Jemaah

1. Pukul 18.00 WAS: Jemaah mulai memasuki halte pemberangkatan di Arafah.

2. Pukul 18.30 WAS: Jemaah pada trip pertama mulai naik ke bus.

3. Pukul 19.00 WAS: Bus mulai bergerak meninggalkan Arafah saat matahari terbenam. 

4. Jemaah Murur: Melintas di Muzdalifah tanpa turun dari bus dan langsung menuju Mina. Petugas haji akan tiba di Mina lebih awal sekitar pukul 13.30 WAS untuk menyambut kedatangan jemaah.

5. Jemaah Kursi Roda: Akan masuk dalam skema murur.

6. Jemaah Skema Normal:  Turun di Muzdalifah dan secara bertahap dijemput kembali mulai pukul 23.30 WAS untuk diberangkatkan ke Mina. Petugas Daker Bandara akan menyambut kedatangan jemaah di Muzdalifah.

Dengan penerapan skema murur ini, PPIH berharap dapat memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji, khususnya mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang rentan. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES