Kisah Abdulwahed, Pramuka Lansia Kuasai 6 Bahasa di Makkah

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Musim Haji 2024 kembali menghadirkan pemandangan unik penuh pengabdian, kebersamaan, dan semangat sukarela. Di tengah keramaian ini, sosok Abdulwahed bin Abdulmalik Khayyat, seorang pemimpin pramuka Arab Saudi berusia 70 tahun, menonjol dengan dedikasinya yang tak tergoyahkan dan kemampuan bahasa yang luar biasa.
Selama lebih dari 25 tahun, Khayyat telah melayani para jemaah Haji di Al-Aziziyah Camp, Makkah. Ia mewujudkan moto pramuka internasional, "Pramuka satu hari, Pramuka selamanya," yang menekankan bahwa usia bukanlah penghalang selama masih ada komitmen untuk melayani.
Advertisement
Keistimewaan Khayyat terletak pada kefasihannya dalam enam bahasa—Inggris, Hausa, Urdu, Indonesia, Persia, dan Arab. Kemampuan berbahasanya ini memungkinkan Khayyat menjembatani kesenjangan komunikasi dan membantu para jemaah dari berbagai latar belakang.
Ia percaya bahwa melayani para jemaah memperkuat semangat kebersamaan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab di antara para relawan.
"Melihat anggota yang lebih tua berbagi kehormatan ini dengan mereka memotivasi para pramuka muda," kata Khayyat, dikutip dari SPA, Selasa (11/6/2024).
"Ketulusan dan antusiasme mereka mendorong mereka untuk memberikan layanan yang luar biasa, mencari pahala dari Allah."
Dedikasi Khayyat menjadi sumber inspirasi, menunjukkan bahwa bahkan di usia lanjut, seseorang masih bisa memberikan kontribusi signifikan pada pengalaman Haji.
Pengalaman Khayyat di Al-Aziziyah Camp tak hanya sebagai relawan biasa, namun juga sebagai mentor bagi pramuka-pramuka muda yang baru bergabung.
Setiap tahun, ia memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman tentang bagaimana melayani jemaah dengan tulus.
"Kunci dari pelayanan yang baik adalah ketulusan hati," tegas Khayyat.
"Ketika kita melayani dengan hati yang ikhlas, kita tidak hanya membantu orang lain, tapi juga mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan batin."
Pada musim Haji 2024 ini, Khayyat kembali bersemangat untuk melanjutkan pengabdiannya. Ia telah mempersiapkan berbagai materi pelatihan untuk para pramuka muda, termasuk bagaimana menghadapi situasi darurat dan memberikan pertolongan pertama. Dengan pengalamannya, Khayyat juga sering diminta untuk memberikan ceramah tentang pentingnya persatuan dan kerja sama dalam melayani para jemaah.
Selain itu, kemampuan Khayyat dalam berbagai bahasa sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi jemaah. Dari memberikan arahan hingga membantu komunikasi dengan petugas kesehatan, Khayyat selalu siap memberikan bantuan.
Dalam kesempatan yang sama, Khayyat mengungkapkan harapannya agar lebih banyak generasi muda yang tergerak untuk menjadi relawan Haji.
"Pelayanan Haji adalah kehormatan dan tanggung jawab besar. Saya berharap lebih banyak anak muda yang terinspirasi untuk mengambil bagian dan melanjutkan tradisi ini."
Dengan semangat dan dedikasi Khayyat, Haji 2024 menjadi lebih dari sekadar ibadah tahunan. Ini adalah kesempatan untuk belajar, mengabdi, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Semoga inspirasinya terus menyebar dan membawa kebaikan bagi semua.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |