Keceriaan di Kamar 218 Ajwad Al Awali Services Apartements Makkah

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Di kamar 218 Ajwad Al Awali Services Apartments Makkah, terdengar suara keceriaan yang menarik perhatian saya. Ternyata, suara itu berasal dari perbincangan antara dua jemaah haji Indonesia lanjut usia (lansia) non mandiri, Zainab dan Zubaedah, dengan dua petugas haji yang setia mendampingi mereka.

Kedua nenek tersebut berbaring di tempat tidur yang berhadapan. Di pinggir kasur mereka, dua petugas haji, Fitri dan Fatmawaty, tampak duduk sambil menyuapi para lansia dengan penuh kasih sayang, layaknya hubungan antara anak dan ibunya.

Advertisement

Nenek Zainab disuapi oleh Fitri, sementara Nenek Zubaedah yang berusia 78 tahun disuapi oleh Fatmawaty. Sambil menyuapi, Fatmawaty mengajak Nenek Zubaedah berbincang. Nenek Zubaedah tampak memegang pisang di tangan kanannya, dan setelah mendapat sesuap nasi, ia makan sepotong pisang.

"Menu baru ya, Nek, makan nasi dicampur pisang," seloroh Fatmawaty, diikuti gelak tawa yang memenuhi kamar.

Nenek Zainab dari Ternate juga terlihat ceria disuapi oleh Fitri. Di sela-sela makan, Nenek Zainab menyempatkan diri untuk melakukan panggilan video dengan keluarganya di Ternate. Fitri dengan sigap membantu menghubungkan panggilan video tersebut.

"Senang ya terhubung dengan saudara," celetuk Fitri.

Raut gembira terpancar dari wajah Nenek Zainab saat melihat keluarganya di layar ponsel. Mereka pun terlibat dalam percakapan hangat melalui video call.

Fatmawaty mengungkapkan rasa bahagianya bisa menjadi petugas haji yang melayani jemaah lansia.

"Senang sekali. Ini seperti melayani orang tua saya. Terlebih ibu saya sudah tiada," tuturnya.

Setelah berbincang sekitar 10 menit, saya izin pamit untuk melanjutkan tugas meliput rencana safari wukuf jemaah lanjut usia non mandiri saat puncak haji akhir pekan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.