Peristiwa Internasional

Satgas Muzdalifah Maksimalkan Skema Murur, Upaya Mitigasi dan Persiapan Transportasi untuk Jemaah Haji Indonesia

Jumat, 14 Juni 2024 - 14:45 | 20.73k
Rakor persiapan Satgas Muzdalifah. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Rakor persiapan Satgas Muzdalifah. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Arsad Hidayat, telah mengantisipasi dengan matang upaya mitigasi pada pelayanan di Muzdalifah, terutama terkait penerapan skema murur yang baru akan diterapkan pemerintah Indonesia.

Skema murur dirancang untuk mengurangi kepadatan jemaah di Muzdalifah setelah perjalanan dari Arafah menuju Mina.

Advertisement

Arsad Hidayat menjelaskan ini salah satu upaya PPIH untuk mengurangi tingkat kepadatan jemaah di Muzdalifah.

Arsad menegaskan kesiapan tim transportasi yang solid untuk mendukung implementasi skema murur.

"Kita siapkan tim tidak saja di lokasi tempat jemaah berada juga di lokasi tempat keluarnya bis, pool bis kita siapkan," ungkapnya dalam koordinasi dengan Satgas Muzdalifah di Makkah, Kamis (13/6/2024).

Tantangan dan Potensi Masalah

Implementasi skema murur tidak terlepas dari tantangan seperti potensi kemacetan di jalan menuju Mina akibat tingginya mobilitas bus jemaah.

Arsad menambahkan, "Kita terus memberikan penjelasan kepada jamaah, jika ada jemaah tertentu yang harus menunggu di pertengahan malam untuk mobilisasi dari Muzdalifah ke Mina."

Skema murur melibatkan 50 ribu jemaah lansia dan disabilitas dengan pendamping Risti yang hanya akan melintas di Muzdalifah tanpa berhenti. Sedangkan jemaah non murur akan berhenti di Muzdalifah hingga menjelang pertengahan malam sebelum memasuki 10 Dzulhijah.


Kriteria Jemaah yang Mengikuti Skema Murur

Jemaah yang memenuhi kriteria skema murur antara lain adalah jemaah lansia, disabilitas, dan pengguna kursi roda. Pendamping jemaah yang termasuk dalam kategori murur juga akan diikutsertakan.

Arsad telah mengantisipasi kemungkinan penyusup dengan memastikan bahwa bus yang ditumpangi jemaah haji Indonesia harus dalam kondisi kosong.

"Transportasinya sudah disiapkan dan bus harus benar-benar kosong sebelum jemaah Indonesia naik," tegasnya.

Dengan persiapan ini, diharapkan implementasi skema murur dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan serta keamanan ekstra bagi jemaah haji Indonesia selama pelaksanaan ibadah di Muzdalifah dan Mina.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES