Kisah Abu Bakar di Tanah Suci, Berjalan dengan Iman dan Keikhlasan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Abu Bakar bin Sarang (61) dari Deli Serdang, jemaah haji Indonesia kloter KNO-32, tampak berseri-seri saat menyambut matahari pagi di kawasan Masjidil Haram. Rasa syukur tak henti-hentinya terucap dari bibirnya atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya.
Berbeda dari kebanyakan jemaah haji lainnya, Abu Bakar datang ke Tanah Suci tanpa membawa bekal untuk membeli makanan sehari-hari atau uang transportasi. Dia mengandalkan sepenuhnya kekuatan kakinya untuk berjalan dan bersilaturahmi dengan berbagai jemaah haji di Mekkah.
Advertisement
"Setiap sebelum Subuh, saya selalu jalan kaki ke sini (Masjidil Haram)," ujarnya.
Meski tanpa uang sepeser pun, rezeki selalu mengalir padanya. Di setiap langkah, ada saja orang yang berbagi makanan, minuman, atau barang, yang kemudian ia kumpulkan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tanah Air.
"Kuncinya harus ikhlas. Insya Allah banyak yang berbagi. Jangan hitung-hitungan kita di Tanah Suci," ujar Abu Bakar, yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet di kampungnya.
Perjalanan Abu Bakar untuk bisa berangkat haji dimulai pada 2012. Dengan penghasilan yang tidak tentu, kadang hanya Rp5.000 atau lebih per hari, ia mendaftar haji dengan biaya awal Rp25 juta, kemudian mengumpulkan uang untuk pelunasan dari kerja kerasnya setiap hari.
"Saya daftar pada 2012 dengan biaya Rp25 juta, sisanya untuk pelunasan ya ngumpulin dari bayar kerjaan yang hanya Rp20.000 sampai Rp50.000 per hari," katanya.
Abu Bakar sangat terkesan dengan pelayanan petugas haji yang selalu sigap dalam melayani tamu Allah. Sejak keberangkatannya dari embarkasi, hingga setiap perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram, ia selalu merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik.
"Saya nilai 250 persen pelayanan petugas sangat bagus sekali. Pokoknya mantap," ujarnya dengan senyum sumringah.
Dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan, perjalanan haji Abu Bakar adalah bukti bahwa iman dan doa dapat membuka pintu rezeki di mana saja, termasuk di Tanah Suci.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |