Peristiwa Internasional

Rusia Dikecam DK PBB karena Merudal Rumah Sakit Anak di Ukraina

Rabu, 10 Juli 2024 - 06:47 | 14.82k
Tim penyelamat bekerja di Rumah Sakit Anak Ohmatdyt yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, pada 8 Juli 2024. (FOTO: Reuters).
Tim penyelamat bekerja di Rumah Sakit Anak Ohmatdyt yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, pada 8 Juli 2024. (FOTO: Reuters).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rusia dikecam Dewan Keamanan PBB karena merudal Rumah Sakit Anak Ohmatdyt di Kyiv, Ukraina pada Selasa (9/7/2024).

Itu adalah satu serangan paling mematikan terhadap Ukraina pada 8 Juli yang menyebabkan lebih dari 33 orang meninggal dunia serta melukai lebih dari 100 orang.

Advertisement

Bangunan perumahan dan fasilitas medis mengalami kerusakan, dimana satu rudal Rusia mengenai Ohkmatdyt, pusat medis anak-anak terbesar di negara itu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, 38 orang di seluruh Ukraina meninggal dunia, termasuk empat anak-anak dan 190 orang lainnya terluka dalam gelombang hampir 40 rudal yang menargetkan beberapa kota, merusak fasilitas medis, pada Senin.

"Secara sengaja mengarahkan serangan terhadap rumah sakit yang dilindungi merupakan kejahatan perang dan para pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban," kata Joyce Msuya, penjabat wakil sekretaris urusan kemanusiaan, dalam pertemuan darurat tersebut.

"Insiden ini adalah bagian dari pola serangan sistemik yang sangat memprihatinkan yang merugikan layanan kesehatan dan infrastruktur sipil lainnya di seluruh Ukraina," tambah Msuya.

Ukraina mengatakan, sebuah rumah sakit anak-anak diserang oleh rudal jelajah Rusia dengan komponen yang diproduksi di negara-negara anggota NATO, dan mengumumkan hari berkabung di ibu kota.

"Petugas Tanggap Darurat yang tiba di lokasi kejadian segera setelah serangan mendapati anak-anak yang tengah menerima perawatan kanker di ranjang rumah sakit, yang disediakan di taman dan di jalan, di mana petugas medis segera menyiapkan area triase," kata Msuya lagi 

Utusan sekutu Ukraina, Prancis, Nicolas de Riviere mengatakan, Rusia sengaja menargetkan lingkungan pemukiman dan infrastruktur perawatan kesehatan.

"Prancis mengutuk pelanggaran hukum internasional yang mencolok ini, yang merupakan catatan tambahan dan daftar kejahatan perang yang akan membuat Rusia bertanggung jawab," ujarnya.

Rusia selalu tidak  mengakuinya, dan malah menuding kerusakan rudal yang parah di Kyiv disebabkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Upaya seperti itu hampir pasti selalu terulang.

"Kami terus bersikeras bahwa kami tidak menyerang sasaran sipil," kata juru bicaranya, Dmitry Peskov kepada wartawan, Selasa.

Namun PBB mengatakan, ada "kemungkinan besar" bahwa rumah sakit anak-anak di Kyiv mengalami "serangan langsung" dari rudal "yang diluncurkan oleh Federasi Rusia".

Analis pertahanan mengatakan, Barat harus membantu Ukraina memperkuat pertahanan udara dan mengizinkan Kyiv menghancurkan pangkalan udara dan pesawat Rusia dengan senjata jarak jauh.

Hingga Selasa (9/7/2024) malam, jumlah korban meninggal dunia akibat rudal jelajah itu tercatat 33 orang. Ini serangan paling mematikan Rusia di Ukraina sejak Desember 2023.

Setelah serangan itu, video rudal yang melesat ke arah rumah sakit Okhmatdyt dibagikan secara daring. Menurut para ahli , proyektil yang dimaksud adalah rudal jelajah Kh-101 Rusia.

Pecahan rudal Kh-101 juga ditemukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di lokasi tersebut, dan sumber penegak hukum mengatakan bahwa proyektil tersebut mengenai sasarannya sesuai dengan rute yang diprogramkan .

Para pejabat mengumumkan hari berkabung di ibu kota dengan mengibarkan bendera setengah tiang dan acara hiburan ditunda, karena derek dan responden pertama bekerja di lokasi rumah sakit anak Okhmatdyt.

"Operasi penyelamatan pascaserangan rudal Rusia kemarin terus berlanjut," tulis Volodymyr Zelensky di media sosial, seraya menambahkan bahwa pasien dari Okhmatdyt telah dipindahkan ke fasilitas lain.

"Kami melanjutkan upaya kami untuk meningkatkan perlindungan kota dan masyarakat kami dari teror Rusia. Akan ada keputusan. Dunia memiliki kekuatan yang diperlukan untuk ini," ujar Zelenskyy.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan 38 orang di seluruh Ukraina tewas, termasuk empat anak-anak dan 190 orang lainnya terluka setelah gelombang serangan hampir 40 rudal yang menargetkan beberapa kota di Ukraina, termasuk di rumah sakit anak Ohmatdyt. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES