Peristiwa Internasional

Datang ke Indonesia, Ahmad Al Tayeb Senang Berdialog Bersama Pemuka Agama Indonesia

Rabu, 10 Juli 2024 - 23:04 | 17.94k
Grand Syaikh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmad Al Tayeb. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
Grand Syaikh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmad Al Tayeb. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAGrand Syaikh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmad Al Tayeb mengaku senang dapat berdialog dengan sejumlah pemuka agama Indonesia saat menghadiri Interfaith and Intercivilizational Reception yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada Rabu (10/7/2024).

“Saya senang bisa berbicara kepada dan mendengar dari Anda semua untuk bertukar ide, gagasan dan sudut pandang untuk hal-hal yang mendatangkan kemaslahatan bagi umat manusia di Barat dan Timur,” ucap Imam Akbar Ahmad Al Tayeb dalam sambutannya di Interfaith and Intercivilizational Reception bersama PBNU.

Advertisement

Menurut Imam Akbar Ahmad Al Tayeb, semua agama dan aliran kepercayaan memiliki risalah pesan yang sama, yaitu perdamaian dan cinta kasih kepada umat manusia bahkan kepada semua makhluk ciptaan Tuhan.

Bicara tentang perdamaian dan cinta kasih kepada sesama umat manusia, Ahmad Al Tayeb juga menjelaskan bahwa Islam sendiri tidak mengizinkan mengangkat senjata kecuali dalam satu kondisi saja, yaitu membela keselamatan diri, mempertahankan tanah air.

“Tidak ada umat Islam berperang melawan orang lain untuk memaksa mereka memeluk Islam,” tegas pria yang menginisiasi Piagam Persaudaraan Kemanusiaan yang ditandatangani bersama Paus Fransiskus tahun 2019 lalu.

Menurutnya, agama Islam saat ini mendapatkan perlakuan yang tidak adil dan ia meminta para pemeluknya agar mengambil sikap dan posisi membela dan melindungi islam serta mengerahkan kemampuan tenaga dan finansial untuk menjawab tuduhan-tuduhan terhadap islam itu sendiri.

“Saya berkeyakinan jika kita serius membangun dialog yang konstruktif, maka Islam tidak perlu membuktikan dirinya sebagai agama dialog, agama yang mengakomodasi berbagai peradaban dan kebudayaan serta menghormati pihak lain,” ujarnya.

Ahmad Al Tayeb juga menegaskan bahwa sejarah telah membuktikan, peradaban Islam telah dan masih menjadi peradaban persaudaraan manusia, dan tidak pernah menjadi sumber kesengsaraan umat manusia.

“Peradaban Islam ini tidak mungkin bisa berorientasi seperti ini kalau bukan karena al-Quran yang menanamkan nilai-nilai kebenaran,” tegasnya.

Terakhir, ia percaya bahwa pertemuan semacam ini akan memberikan hasil yang diharapkan jika ada niat yang tulus, tekad yang kuat, hati yang jernih, dan pikiran yang sehat.

“Harapan kita adalah Barat mengurangi arogansinya dan Timur menghilangkan kecurigaannya, sehingga keduanya dapat bertemu di tengah jalan untuk mengenal, bersahabat, bertukar pengalaman, dan bekerja sama demi perdamaian abadi dan peradaban yang aman,” tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES