Peristiwa Internasional

Diduga Ada Upaya Pembunuhan Terhadap Mantan Presiden Donald Trump

Minggu, 14 Juli 2024 - 13:15 | 16.98k
Calon presiden dari Partai Republik yang juga mantan presiden AS, Donald Trump dengan darah mengucur dari telinganya, di dalam lingkaran perlindungan Dinas Rahasia di lantai panggung pada rapat umum di Butler, Pennsylvania. (FOTO: USA Today)
Calon presiden dari Partai Republik yang juga mantan presiden AS, Donald Trump dengan darah mengucur dari telinganya, di dalam lingkaran perlindungan Dinas Rahasia di lantai panggung pada rapat umum di Butler, Pennsylvania. (FOTO: USA Today)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Insiden penembakan yang melukai mantan Presiden AS, Donald Trump tengah diselidiki sebagai upaya pembunuhan.

Seorang penonton rapat umum itu tewas, dan dua lainnya dalam kondisi serius.

Advertisement

Donald Trump, dalam email yang dikirim kepada wartawan Sabtu malam setelah penembakan itu, menyatakan "Saya tidak akan pernah menyerah".

Juru Bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tersangka yang diduga melakukan penembakan telah tewas.

Pelaku ini melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung sekitar pukul 6:15 malam. Ia mengatakan, penembak itu berada di posisi tinggi di luar demonstrasi.

Trump meraih telinganya saat suara-suara mulai terdengar. Para peserta rapat umum mulai berteriak saat para petugas mendorong Trump ke tanah.

Mantan presiden itu dikeluarkan dari lokasi oleh Secret Service, dengan kepalan tangannya terangkat.

Juru bicara Trump, Steven Cheung mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa mantan presiden itu "baik-baik saja" tetapi telah memeriksakan diri ke dokter di fasilitas medis setempat.

Mantan presiden tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Sungguh luar biasa tindakan seperti itu dapat terjadi di Negara kita".

Joe Biden berbicara dengan Donald Trump Sabtu malam setelah Trump diserang di sebuah rapat umum di Pennsylvania itu.

Biden mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah mencoba menelepon Trump, tetapi mantan presiden itu sedang bersama dokternya.

Seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa Biden berbicara dengan Trump, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dan Bob Dandoy, wali kota Butler, Pennsylvania, tempat rapat umum itu diadakan.

Namun tidak ada rincian percakapan yang diungkapkan.

Senapan AR

Menurut laporan dari AP dan New York Times, penegak hukum menemukan senapan jenis AR dari lokasi penembakan di rapat umum politik Trump di Pennsylvania itu.

AP mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, tetapi tidak berwenang membahas rincian investigasi. The New York Times mengutip dua pejabat penegak hukum.

Dinas Rahasia sebelumnya mengonfirmasi bahwa mereka "menetralkan" penembak, yang kini telah tewas.

"Penembak melepaskan beberapa tembakan dari posisi tinggi ke arah panggung," kata dinas tersebut.

Seorang mantan pejabat Departemen Kehakiman dan asisten hukum Trump memanggil Dinas Rahasia setelah kejadian nyaris tragis di Pennsylvania pada hari Sabtu. 

"Orang sakit di atap dengan senapan menembak mantan presiden dan luput membunuhnya karena takdir yang tidak menentu," kata Mark Corallo. 

"Dia menoleh satu milimeter, dan bukannya menembus otaknya, tembakan itu malah mengenai telinganya."

"Seorang pria di atap dengan senapan. Itu kegagalan keamanan," tambah Corallo, yang merupakan juru bicara Departemen Kehakiman pada awal tahun 2000-an dan kemudian menjabat sebagai juru bicara tim hukum Trump. 

"Tugas dari tim pengamanan adalah melindungi presiden. Ada yang gagal. Donald Trump tertembak dan ini adalah hari tergelap bagi Amerika sejauh yang saya ingat," ujarnya.

Sementara itu presiden AS, Joe Biden mempersingkat perjalanan akhir pekannya ke Delaware dan kembali ke Gedung Putih menyusul serangan terhadap Donald Trump di sebuah rapat umum di Pennsylvania.

Semula Biden dijadwalkan menghabiskan akhir pekan di rumah pantainya di Rehoboth Beach, Delaware, dan kemudian berangkat pada hari Senin ke Texas untuk menyampaikan pidato tentang hak-hak sipil dan demokrasi di Perpustakaan Kepresidenan LBJ di Austin. Biden kemudian kembali ke Gedung Putih pada Sabtu malam.

"FBI telah mengambil alih peran sebagai "lembaga penegak hukum federal utama" dalam penyelidikan penembakan di rapat umum politik Trump di Pennsylvania," kata biro tersebut Sabtu malam.

"Agen khusus dari kantor lapangan biro di Pittsburgh segera menanggapi insiden tersebut, termasuk anggota tim tanggap krisis serta teknisi tanggap bukti," kata biro itu lagi.

Biro tersebut meminta siapa pun yang memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan untuk menghubungi saluran informasinya di: 1-800-CALL-FBI.

Jaksa Agung AS, Merrick Garland mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah diberi pengarahan tentang penembakan di rapat umum Trump dan beberapa segmen penegakan hukum federal, termasuk FBI, bekerja sama dengan Dinas Rahasia dan penegak hukum setempat.

"Hati saya bersama mantan Presiden, mereka yang terluka, dan keluarga penonton yang terbunuh dalam serangan mengerikan ini," kata Garland.

Garland berjanji akan mengerahkan setiap sumber daya yang tersedia dalam penyelidikan tersebut.

"Kami tidak akan menoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun, dan kekerasan seperti ini merupakan serangan terhadap demokrasi kita," kata Garland.

Finalis Cawapres Donald Trump Vance, Rubio dan Burgum memanjatkan doa, kengerian dan kemarahan setelah penembakan yang mengenai telinga mantan Presiden AS itu meski pelaku penembakan itu akhir nya tewas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES