Dunia Kacau Akibat Gangguan TI Global, Crowdstrike Akui Kesalahan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dunia terhenti sejenak setelah terjadinya pemadaman teknologi informasi (TI) massal pada Jumat (19/7/2024). Insiden ini disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak yang cacat dari Crowdstrike, firma keamanan siber terkemuka, yang mengakibatkan gangguan besar-besaran di berbagai sektor, mulai dari bandara hingga rumah sakit.
Gangguan Global
Advertisement
Crowdstrike, yang memiliki ribuan pelanggan di seluruh dunia, mengakui bahwa pembaruan software mereka yang rusak telah menyebabkan gangguan luas. Pemadaman ini memengaruhi bank, bandara, rumah sakit, dan outlet media di berbagai negara. Stasiun penyiaran Sky News di Inggris terpaksa berhenti mengudara selama beberapa jam akibat pemadaman ini.
Para pelancong di seluruh dunia menghadapi kekacauan karena maskapai penerbangan membatalkan hampir 1.400 penerbangan, menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium. Bandara di berbagai negara, termasuk Tokyo, Amsterdam, dan Berlin, mengalami gangguan sistem dan penundaan penerbangan.
Dampak pada Microsoft
Layanan Azure dan Office365 milik Microsoft juga terdampak, dengan gangguan pertama kali dilaporkan sekitar pukul 18.00 ET pada hari Kamis. "Kami sedang menyelidiki masalah yang memengaruhi kemampuan pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi dan layanan Microsoft 365," tulis Microsoft dalam sebuah posting di X (dahulu Twitter).
Penumpang Terjebak di Bandara
Maskapai penerbangan besar seperti American Airlines dan Delta menghentikan semua penerbangan karena gangguan ini. Di Eropa, pengguna aplikasi dan situs web Ryanair mengeluhkan masalah check-in. "Kami mengalami gangguan karena gangguan TI pihak ketiga di seluruh dunia," kata Ryanair dalam sebuah pernyataan.
Selain sektor penerbangan, bank dan rumah sakit juga terdampak. Ribuan pekerja tidak dapat masuk ke komputer mereka, sementara layanan keuangan dan perawatan kesehatan lumpuh. Microsoft 365 mengakui masalah yang memengaruhi pengguna di seluruh dunia.
Reaksi Tim Mercedes F1
Di tengah kekacauan ini, tim Mercedes F1, yang telah bermitra dengan Crowdstrike sejak 2019, mengambil langkah ekstra untuk memastikan kelancaran operasional mereka. Seorang juru bicara tim mengatakan bahwa mereka sedang berupaya menerapkan 'perbaikan yang relevan' menjelang Grand Prix Hungaria akhir pekan ini.
Pandemi Digital
Para ahli menyebut insiden ini sebagai 'pandemi digital' yang memengaruhi jutaan orang. Mereka khawatir gangguan ini akan berlangsung hingga akhir pekan, memengaruhi layanan di berbagai sektor mulai dari transportasi hingga perbankan.
Peringatan dari Crowdstrike
Crowdstrike mengirim peringatan kepada klien mereka mengenai masalah ini dan menyediakan solusi manual untuk memperbaikinya. Namun, dampak luas dari gangguan ini menunjukkan kerentanan yang signifikan dalam infrastruktur TI global.
Pemadaman besar-besaran ini mengingatkan kita akan pentingnya keamanan dan ketahanan dalam sistem teknologi informasi. Sementara penyelidikan terus berlanjut, dunia berupaya pulih dari kekacauan yang ditimbulkan oleh pembaruan software yang rusak.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |